Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana meminta Pemprov DKI mengecek secara rutin kondisi seluruh tanggul di Jakarta.
Sehingga dapat diketahui kelaikan dan ketahanan tanggul menahan debit air, bila curah hujan tinggi.
Hal ini merupakan tindak lanjut dari tanggul Kali HEK kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, jebol.
Kondisi tersebut diduga akibat debit air tinggi. Akibatnya, wilayah sekitar kebanjiran.
“Di Kramat Jati dan beberapa hari lalu di Tol Bandara banjir terjadi karena tanggul jebol. Akhirnya menimbulkan genangan parah di jalan. Ini harusnya bisa dicegah bila Pemprov proaktif mengecek tanggul-tanggul tersebut sebelumnya,” ujar William saat dihubungi, dikutip Kamis (28/3/2024).
Selain itu, William juga meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyiagakan pompa sebagai upaya mempercepat waktu surut genangan.
“Pompa-pompa air juga harus dalam kondisi prima dan siap dinyalakan, bahkan ketika hujan baru saja turun. Jangan dinyalakan ketika sudah banjir, itu sudah telat,” tutur dia.
William mengaku, beberapa waktu lalu menemukan dua dari tiga pompa air di Kapuk Muara sempat tidak berfungsi.
Ia juga meminta instansi terkait mengecek kondisi pompa agar memastikan berfungsi dengan baik saat dibutuhkan.
Diberitakan sebelumnya, Tanggul Kalibaru yang berada di dekat Lampu Merah pertigaan Hek Kramat Jati Jakarta Timur jebol pada dini hari, Senin (25/3/2024).
Luapan air akhirnya membanjiri Jalan Raya Bogor (pertigaan Hek) Kramat Jati Jakarta Timur.
Dari informasi dari TMC Polda Metro Jaya, jalan digenangi air sekitar pukul 04.31 WIB akibat tanggul jebol.
“04.31 Akibat proyek tanggul kali Hek jebol, Jalan Raya Bogor tepatnya Traffic Light Hek ada genangan ±30cm, diimbau bagi masyarakat pengguna jalan yg ingin melintas agar mencari rute alternative,” tulis akun X@TMCPoldaMetro.
Dilihat dari unggahan video yang dibagikan akun Instagram @jaktim.informasi, luapan air terlihat semakin tinggi pada Senin pagi ketika warga mulai beraktivitas untuk bekerja.
Terlihat dalam video, ada beberapa pengendara sepeda motor terpaksa harus mendorong motornya karena banjir cukup tinggi merendam jalan utama.
Kendaraan roda empat dan bus TransJakarta juga mengurangi kecepatan karena arus cukup kencang. (agr/muu)
Load more