Jakarta, tvonenews.com - Sebanyak 504 prajurit dari tingkat perwira remaja, bintara dan tamtama bergabung dengan korps marinir, TNI Angkatan Laut.
Sebelum bergabung, mereka telah dinyatakan lulus mengikuti pendidikan komando selama 90 hari.
504 petarung baru Korps Marinir itu mengikuti pendidikan komando yang terdiri atas materi tahap laut, tahap darat, gerilya lawan gerilya, dan lintas medan dari Banyuwangi menuju Pantai Baruna di Malang Selatan.
Lintas medan merupakan tahap akhir dari pendidikan komando Marinir berupa kegiatan jalan kaki menggunakan seragam tempur.
Untuk lintas medan Pendidikan Komando Marinir Angkatan 173 Tahun 2024, para prajurit itu berjalan kaki sejauh 350 kilometer, yang juga melewati lautan pasir di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.
Dari Gunung Bromo, para prajurit itu lanjut berjalan kaki menyusuri Wonorejo-Gondang Legi-Srigonco-Pantai Baruna sebagai titik akhir lintas medan.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali juga menyempatkan diri memberi pembekalan kepada para prajurit saat mereka menjalani lintas medan di Bromo.
“Masyarakat percaya kepada kalian. Seluruh Bangsa Indonesia percaya kepada kalian. Kepercayaan ini harus kalian jaga dan harus ditingkatkan kemampuannya, profesionalitas, integritas dari tiap prajurit Marinir harus (menjadi) yang terbaik,” kata Laksamana Ali saat lintas medan di Gunung Bromo (14/3).
Ali mengingatkan Korps Marinir TNI AL punya nama besar yang disegani marinir berbagai negara. “Marinir-Marinir di seluruh dunia mengakui kemampuan kalian. Nama Marinir sangat dikenal sebagai pasukan yang pantang menyerah,” kata Ali.
Pendidikan Komando Marinir Angkatan 173 Tahun Anggaran 2024 diikuti 500 lebih siswa, di antaranya 58 taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat II Angkatan Ke-71, 100 siswa Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba), 343 siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) Angkatan Ke-43 Gelombang I dan satu siswa Mantan Pendidikan Pertama Bintara (Tandikmaba). (ito)
Load more