Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi II DPR Fraksi Partai Demokrat Wahyu Sanjaya membantah alasan mengusulkan gedung DPR RI dibangun paling terakhir karena DPR tidak ingin pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Bukan persoalan enggak mau buru-buru. Kalau masalah ngantor, kami ini paling hobi ngantor. Dulu kami minta kantor malahan di sini, cuman kan enggak ada yang setuju,” kata Wahyu di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, dikutip Selasa (19/3/2024).
“Masa kita minta kantor di sini enggak ada yang setuju, terus tiba-tiba kita minta kantor lagi di sana kan,” sambungnya.
Menurutnya, gedung DPR tidak memiliki urgensi untuk dibangun sekarang. Wahyu menyebut yang harus diprioritaskan untuk dibangun adalah kantor kementerian dan sarana pendukung lainnya.
“Kita sebenarnya rasional aja kalau memang dibutuhkan yang lain, yang lain didahulukan saja dulu. Kalau kita sekarang kan harus memilih misalnya dibutuhkan jalan, saluran air limbah, jembatan, masa kita mau balapan dengan kantor DPR,” jelas Wahyu.
“Terus urgensinya DPR minta skala prioritas gedung DPR di situ untuk apa kalau cuman untuk rapat,” tuturnya.
Lebih lanjut, Wahyu mengatakan ada banyak pilihan tempat jika memang anggota dewan harus menggelar rapat di IKN. Misalnya dengan menyewa ruangan khusus, rapat di kantor kementerian terkait.
Selain itu, dia menyebut DPR dan pemerintah juga bisa rapat melalui aplikasi Zoom meeting ketika DPR berada di Jakarta dan pemerintah di IKN.
“Bukannya kita ndak mau pindah kesitu, kita mau-mau aja pindah. Kita sebagai wakil rakyat ini siap ditempatkan dimana saja. Jangankan ditaruh di Kalimantan, di Papua pun,” ungkap Wahyu. (saa/muu)
Load more