"Bayangkan, bukan salat yang dilakukan tetapi salat 70 kali yang diterima oleh Allah. Itu untuk menggambarkan betapa dahsyatnya pengaruh mengonsumsi makanan yang tidak halal maupun haram," terangnya.
Oleh karena itu, kata dia, para ulama pada masa lalu memiliki satu prinsip, yaitu hati-hati.
Bahkan, banyak di antara mereka yang tidak pernah makan daging dari luar rumah seumur hidup karena ingin memastikan daging yang dimakan disembelih dengan benar sesuai ketentuan Islam.
"Mengonsumsi makanan yang halal, minuman yang halal dan toyyib atau baik bukan hanya kewajiban bagi seorang muslim tetapi juga siapa saja yang ingin hidupnya baik-baik saja," pungkasnya. (ant/nsi)
Load more