Kepulauan Selayar, Sulsel - Data terbaru pemerintah kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, sebanyak 18.000 jiwa terdampak bencana gempa bumi magnitudo 7,4 di 2 kecamatan terluar di Kepulauan Selayar, yakni Kecamatan Pasimarannu dan Kecamatan Pasilambena. Sementara yang masih berada di lokasi pengungsian di 2 kecamatan kepulauan tersebut hingga hari ke 8 pasca gempa sebanyak 6.505 jiwa.
"Pengungsi ini berada lokasi pengungsian yang tersebar diperbukitan Pulau Bonerate, Kecamatan Pasimarannu dan Pulau Kalao Toa, Kecamatan Pasilambena dan telah dihimbau untuk kembali ke rumah masing-masing. Namun karena masih trauma, mereka masih bertahan disana," jelas Bupati Kepulauan Selayar, Muh. Basli Ali, Rabu (22/12/2021) di Media Centre, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Darurat Bencana Gempa (PDBG) Selayar.
Sementara itu, korban luka-luka pada saat gempa terjadi ada 99 orang dan telah mendapat perawatan sementara untuk korban jiwa sebanyak 1 orang. Kendati menurut Bupati, korban jiwa ini tidak meninggal saat terjadi gempa, namun beberapa hari setelah mengungsi dan memang memiliki penyakit bawaan.
"Untuk korban jiwa saat terjadi gempa tersebut, alhamdulillah tidak ada. Tapi setelah tiga hari pasca gempa ada satu orang korban gempa di pulau Kalaotoa, Kecamatan Pasilambena yang meninggal dunia, dikarenakan usia dan memiliki riwayat penyakit bawaan," ucap Muh. Basli Ali.
Bupati Kepulauan Selayar, Muh. Basli Ali juga menerangkan terkait total keseluruhan rumah yang mengalami kerusakan dan telah terdata oleh tim Satgas sejumlah 471 rumah. Diantaranya, 205 rumah rusak berat, 172 rumah rusak sedang dan 94 rumah rusak ringan.
"Adapun total kerugian masih dalam proses penghitungan tim Satgas, dikarenakan untuk saat ini masih fokus dengan penyaluran logistik untuk para korban yang masih berada ditempat pengungsian," ujar Basli Ali.
Saat ini Satgas PDBG Selayar terdiri dari TNI dan Polri dibantu relawan masih berupaya memberi edukasi kepada pengungsi untuk kembali ke rumah masing-masing. Sementara kepada anak-anak diberi edukasi trauma dan yang paling prioritas saat ini adalah distribusi bantuan kebutuhan dasar ke lokasi lokasi terdampak.
"Memang ada sejumlah kendala dalam distribusi bantuan, misalnya cuaca yang saat ini cukup tidak bersahabat di perairan laut Selayar, sehingga kapal-kapal yang dikerahkan terhambat cuaca, kemudian kita sudah kerahkan helicopter yang merupakan bantuan dari BNPB, untuk mempercepat distribusi melalui udara," jelas Basli Ali.
Sementara itu pantauan tvonenews.com di wilayah Kecamatan Pasilambena dan Kecamatan Pasimarannu, puluhan personil TNI dan Polri yang diturunkan di pulau ini, melaksanakan pembersihan sejumlah fasilitas umum dan rumah-rumah warga yang runtuh akibat gempa. Sementara sebagian lagi terlihat ikut membantu pendistribusian bantuan ke lokasi-lokasi pengungsian dari pos PDBG di kantor kecamatan. (Arsil Ihsan/Ask)
Load more