Mudik Gratis Buat Masyarakat, BUMN Sediakan 80 Ribu Lebih Kuota Pemudik

Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian BUMN kembali menggelar program tahunan mudik gratis dengan tema 'Mudik Asyik Bersama BUMN 2024' menyambut Idulfitri 1445 Hijriah.

Menteri BUMN, Erick Thohir menjelaskan bahwa 'Mudik Bersama BUMN' ini telah menjadi agenda rutin. 

Menurut dia, hal ini sebagai bentuk komitmen BUMN untuk memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia.

"Program ini juga menjadi komitmen Kementerian BUMN dan BUMN yang konsisten dalam mendukung penyelenggaraan arus mudik yang kondusif dengan mengedepankan keamanan dan keselamatan pemudik. Dengan adanya program ini, diharapkan akan tercipta perjalanan yang lebih aman, nyaman, dan sehat bagi para pemudik," tutur Erick, Selasa (5/3/2024).

Erick memaparkan, tahun ini sebanyak 84 perusahaan BUMN dan anak perusahaan BUMN akan menyediakan kuota sebanyak lebih dari 80.215 pemudik.

Delapan puluh ribu lebih pemudik itu nantinya akan dibagi ke dalam tiga moda transportasi, yaitu 1.225 unit Bus, 60 unit Kereta Api dan 15 unit Kapal Laut dengan tujuan lebih dari 200 kota yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono mengatakan 55,49 persen pemudik lebih memilih kereta api untuk dijadikan sebagai moda transportasi saat mudik Lebaran.

Sementara itu, pemudik yang memilih moda transportasi bus sebanyak 38,8 persen dan kapal laut 0,58 persen.

Angka yang dihasilkan dari survei Jasa Raharja itu menunjukkan adanya minat tinggi pada transportasi kereta api. Namun mengingat daya tampung kereta api yang terbatas saat periode mudik Lebaran, program mudik gratis bersama BUMN hanya menyediakan 60 kereta api. Sementara jumlah bus tetap diperbanyak mengingat minatnya yang masih cukup besar.

Pendaftaran 'Mudik Asyik bersama BUMN' sudah dibuka sejak 4 Maret 2024, yang dapat diakses melalui halaman mudik.jasaraharja.co.id. 

Masyarakat dapat mengikuti kegiatan program Mudik Bersama BUMN tanpa dipungut biaya apapun.

"Biasanya, mereka ini bukan merupakan pemudik yang pertama. Mereka sudah berkali-kali (ikut mudik gratis). Tingkat ketertibannya itu juga sudah bagus. Pengalaman waktu melepas (pemudik) yang tahun kemarin itu tertib, masuk ke bus dengan sangat baik. Saya kira ini adalah satu cara untuk melakukan etika pelaksanaan mungkin dengan sangat bagus," kata Rivan.