Jakarta, tvOnenews.com - Pihak Banser memiliki bukti video kekerasan yang dilakukan jemaah pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas, Gunung Anyar, Kota Surabaya.
Berbekal bukti video kekerasan tersebut lima anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Gunung Anyar, Kota Surabaya, melapor ke Polrestabes Surabaya.
Kelima anggota Banser tersebut merasa telah menjadi korban kekerasan oleh jemaah pengajian Syafiq Riza Basalamah.
Anggota Banser terlibat kericuhan dengan jemaah Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas, Gunung Anyar, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (22/2/2024) malam.
Ketua Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Gunung Anyar, M Asyiqun Nahdli, mengatakan, laporan ke polisi dilakukan melalui Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Ansor Kota Surabaya ke Markas Polrestabes Surabaya pada Kamis malam kemarin.
"Kami melaporkan kejadian kekerasan ke Polrestabes Surabaya yang dilakukan oleh pihak mereka kepada lima sahabat Banser yang menjadi korban," katanya kepada wartawan pada Jumat (23/2/2024).
Saat melapor, Asyiqun mengaku pihaknya menyertakan sejumlah barang bukti dan saksi.
"Bukti video sudah jelas yang melakukan kekerasan awalnya adalah mereka," ujar Asyiqun.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Masjid Assalam Purimas, Ibnu Arly, mengaku bahwa pihaknya akan bersikap kooperatif jika memang laporan pihak Banser itu ditindaklanjuti oleh kepolisian.
Ia mengatakan, kericuhan itu terjadi diduga karena kesalahpahaman.
Sebab, ia mengklaim telah menaati kesepakatan dalam mediasi sebelumnya tidak akan menghadirkan Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam.
Kata Arly, saat itu Basalamah tidak ada di Masjid Assalam, tapi berada di rumah Ketua Yayasan Masjid Assalam, Iskandar.
"Ustaz Syafiq (Syafiq Riza Basalamah) tidak datang (di Masjid Assalam)," katanya saat konferensi pers.
Kader GP Ansor Dipukuli
Sebelumnya, Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin mengatakan ada anggota GP Ansor yang dirugikan.
Setelah proses tabayyun yang sudah dilakukan, GP Ansor setempat mendapatkan perlawanan keras dari pihak penyelenggara.
Terdapat kader GP Ansor yang dipukuli oleh oknum tertentu yang akhirnya membuat suasana bertambah keruh.
“Kendati kami dirugikan secara fisik, dan tentu saja juga penistaan terhadap amaliah NU, kami tetapi meminta kepada seluruh kader, utamanya di Surabaya, agar tidak terprovokasi dan menunggu komando dari pimpinan pusat,” kata Addin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (23/2/2024).
Addin meminta agar kader GP Ansor melakukan pengawalan terhadap kader yang ditimpa kekerasan melalui jalur penegakan hukum.
“Memerintahkan kepada Ketua PAC Gunung Anyar dan PC GP Ansor Surabaya untuk mengawal tindakan kekerasan dan pemukulan terhadap kader Ansor untuk dilokalisir dalam ranah penegakan hukum,” tandasnya. (muu)
Load more