Soal Film Dirty Vote, TKN Prabowo-Gibran Sebut 3 Hal Ini Mustahil: Bagaimana Mungkin Seorang Pejabat Kepala Daerah Bisa …
- Tangkapan layar
2. Pernyataan Bivitri Susanti “Saya mau terlibat dalam film ini karena banyak orang yang akan semakin paham bahwa memang telah terjadi kecurangan yang luar biasa sehingga Pemilu ini tidak bisa dianggap baik-baik saja.”
Pernyataan di atas menurut Habiburokhman benar-benar tidak berdasar lantaran tidak disebut peristiwa kecurangan yang mana.
“Apa buktinya. Bagaimana status pelaporan dan penanganannya,” tegasnya.
3. Pernyataan Zainal Arifin Mochtar, yang mengatakan soal kepala desa (di bawah Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia atau APDESI) dikerahkan untuk memenangkan paslon tertentu.
“Ini juga nggak berdasar karena nggak disebut, kasus mana. Lalu kepala desanya memastikan memilih paslon tertentu bagaimana caranya. Sama kayak kepala daerah tadi,” ujar Habiburokhman.
(Konverensi pers TKN Prabowo Gibran atas film Dirty Vote. Foto: Tangkapan layar)
Maka menurut pria yang juga anggota DPR RI dari fraksi Gerindra itu film Dirty Vote ini sengaja didesain untuk diluncurkan di masa tenang.
“Karena cara-cara yang fair untuk bertarung secara elektoral sudah tidak mampu lagi mereka lakukan,” ucap Habiburokhman.
Menurutnya elektabilitas Prabowo Gibran sudah meroket menembus batas putaran pertama yakni 50+1. Maka tidak heran jika lawan-lawannya menggunakan cara-cara yang seperti ini.
“Kami menyarankan kepada rakyat agar tidak terhasut dan terprovokasi oleh narasi kebohongan dalam film tersebut, serta tidak melakukan pelanggaran hukum,” katanya.
Follow tvOnenews.com di sini Google News.
(amr)
Load more