Jakarta, tvOnenews.com - Sosok Prabowo Subianto masih menjadi sorotan saat closing statement yang diucapkannya dalam debat Capres yang digelar KPU di JCC Senayan beberapa waktu lalu.
Dalam pernyataannya Prabowo justru mengucapkan permintaan maaf kepada paslon 01 Anies-Muhaimin dan paslon 03 Ganjar-Mahfud jika dalam prosesi Pilpres 2024 memiliki banyak kesalahan.
Sikapnya itu pun sontak menarik perhatian netizen, tak terkecuali aktivis 98 Arya Sadhana.
Ia menyebut tidak banyak pemimpin yang mampu menampilkan kelegaan hati seperti yang diperlihatkan oleh Prabowo saat ini.
"Di saat seperti ini kita membutuhkan pemimpin yang memberi kesejukan. Pemimpin yang mampu menjadi pemersatu bangsa dan bukan memecah-belah masyarakat. Hal tersebut telah diperlihatkan dengan baik oleh Prabowo dan karenanya Prabowo lebih dari layak untuk menjadi presiden," kata Arya Sadhana dalam pernyataannya dikutip Minggu (11/2/2024).
"Jiwa besar dan sportivitas yang ditampilkan Prabowo saat debat terakhir membuat kami percaya bahwa Prabowo adalah sosok yang dibutuhkan Indonesia saat ini dan dengan dukungan rakyat pilpres satu putaran akan dengan mudah terwujud," tambah Arya yang juga merupakan aktivis 98 ini.
Pria yang kini menjabat sebagai Sekjen Relawan Prabowo (REPRO) itu menilai sikap yang santun dan rendah hati juga ditampilkan Prabowo pada closing statement.
"Hal inilah yang patut kita puji. Prabowo memandang Pemilu sebagai ajang pesta demokrasi yang harus dirayakan dengan riang gembira. Karenanya, pada Pemilu perbedaan tidak perlu terus dibicarakan, persamaanlah yang harus dikedepankan pada masyarakat majemuk seperti Indonesia," tegas Arya Sadhana.
Semua sikap itu menurut Arya Sadhana merupakan buah dari pendidikan tentara yang sudah didapat Prabowo Subianto sejak muda.
Atas hal itulah, menurutnya Prabowo ingin berjuang demi kesejahteraan penegak negara Indonesia seperti prajurit TNI, polisi, hingga jaksa.
Berdasarkan laporan International Institute for Strategic Studies (IISS), jumlah tentara aktif Indonesia diestimasikan sebanyak 395.500 orang pada 2022. Jumlah tersebut menempatkan Indonesia di urutan ke-13 dunia.
Di sisi lain, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melaporkan bahwa jumlah polisi di Indonesia mencapai 436.432 orang pada 2022. Dan ada 11.140 jaksa di seluruh Indonesia.
"Selain masyarakat umum, buruh, petani, nelayan, hingga guru yang memang harus ditingkatkan kesejahteraannya, Prabowo tak lupa untuk menempatkan kesejahteraan prajurit, polisi, dan jaksa sebagai salah satu yang utama ketika menjadi presiden Indonesia. Ini tentu patut untuk diapresiasi," ungkapnya.
Menurut Arya hal tersebut membuat Peabowo-Gibran mendapatkan atensi masyarakat yang dibuktikan dengan hasil survei pada beberapa lembaga survei.
"Itulah sebabnya, melalui gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai atau #PDPP yang dimotori oleh REPRO, kami mengajak generasi muda, baik milenial maupun Generasi Z untuk mendukung penuh kepemimpinan Prabowo Subianto dan menyukseskan gerakan Pilpres satu putaran," pungkasnya.(ree)
Load more