Ciamis, Jawa Barat - Pascateror monyet ekor panjang di Desa Kiarapayung, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, warga kini resah menyusul isu monyet tersebut adalah monyet jadi-jadian. Beberapa warga mengaku melihat monyet saat masuk ke permukiman pendudukan, ukurannya berubah semakin besar.
"Saya lihat monyet membesar ketika hendak ditembak, saya kaget hingga jatuh pingsan," ucap Tami, seorang warga yang ikut memburu monyet.
Namun menurut tokoh masyarakat setempat, Agus Rohimat, monyet yang kerap memangsa dan melukai ternak warga adalah monyet sungguhan. Agus menegaskan monyet tersebut merupakan raja yang tersisihkan dari kelompoknya.
"Itu monyet sungguhan, bukan monyet jejaden dan saya pernah melihat dan menegur ada beberapa orang yang sengaja membuang monyet di kawasan ini," tutur Agus Rohimat kepada tvonenews.com, Kamis (16/12/2021).
Agus menambahkan, jumlah monyet ekor panjang yang meneror di desa Kiarapayung berjumlah tiga ekor dan monyet dalam kondisi kelaparan.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Desa Kiarapayung, Dedi yang mengatakan bahwa ratusan ayam dan puluhan kambing warga dimangsa dan dilukai oleh monyet ekor panjang.
"Saya pastikan bahwa ternak yang mati dan luka akibat ulah monyet ekor panjang, saya mohon warga tidak terjerumus ke hal mistis," terang Dedi.
Dedi menerangkan, kawanan monyet ekor panjang itu melalukan aksi terornya di pagi dan sore hari. Dari 6 dusun yang berada di Sesa Kiarapayung, terdapat 4 dusun yang paling banyak korban ternak mati dan luka. Pihak Pemerintah Desa Kiarapayung merilis, total ternak yang mati dan luka akibat serangan monyet ekor panjang berjumlah 300 ekor ayam dan 23 ekor kambing.
Hingga kini warga setempat dibantu dari Persatuan Berburu dan Menembak Seluruh Indonesia (Perbakin), Polsek dan Koramil Rancah masih terus berupaya melakukan perburuan terhadap kawanan monyet ekor panjang tersebut.
(Aditya Tri Wahyudi/ fis)
Load more