"Tadi Bapak Presiden berkunjung ke Keraton. Ini hal yang sudah biasa kalau beliau ke Yogyakarta dan ada waktu biasanya silaturahmi kepada Ngarsa Dalem. Bertemu kurang lebih satu jam," kata Notonegoro.
Terkait pertemuan itu, Notonegoro meminta agar tidak ditafsirkan atau dinarasikan yang tidak-tidak.
Notonegoro juga jelaskan, jika antara Jokowi dan Sultan HB X memang kerap bersilaturahmi
"Pertemuannya tertutup. Kalau saya ditanya ngobrolin apa saya gak tahu. Tapi ada pesan dari kami mohon jangan dinarasikan yang enggak-enggaklah. Ngarsa Dalem (Sultan HB X) memang dengan Bapak Presiden sering bersilaturahmi. Gitu aja," ujar Notonegoro.
Sementara, pertemuan HB X dengan ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf. Ditegaskan Yahya Cholil, bahwa NU mencontoh sikap Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X yang tetap netral pada Pilpres 2024.
"PBNU tidak terlibat dukung mendukung kita akan berusaha menjalankan peran meniru Ngarsa Ndalem, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Menjaga kebersamaan masyarakat," sebut Gus Yahya, saat ditemui wartawan setelah bertemu Sultan di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (29/1/2024).
Gus Yahya menyampaikan, secara organisasi NU tetap netral. Namun, jika terdapat kader-kader NU yang mendukung salah satu pasangan calon bahkan menjadi salah satu tim pasangan calon presiden, maka diwajibkan untuk cuti dari kepengurusan NU.
"NU tidak terlibat dukung mendukung sebagai organisasi lembaga, tidak terlibat dukung mendukung. Walaupun sebagian teman-teman pengurus dan aktivis kemudian ikut bahkan ada yang jadi tim kampanye resmi, dan sebagainya terhadap mereka PBNU pemberlakukan kewajiban cuti dalam kepengurusan," pungkasnya. (aag)
Load more