Komentar Jenderal Dudung soal Anggota TNI Aniaya Relawan Ganjar, Ungkap Nasihat Bijak kepada Andika Perkasa
- Kolase tvOnenews / Julio Trisaputra / tvOne
Jakarta, tvOnenews.com - Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman turut mengomentari kasus pengeroyokan relawan Ganjar-Mahfud oleh sejumlah anggota TNI.
Sebelumnya, pihak TNI membenarkan adanya pengeroyokan yang dilakukan oleh anggotanya terhadap sejumlah orang di Boyolali yang merupakan pendukung Ganjar-Mahfud.
Terdapat 7 orang yang mengalami kekerasan, 2 di antaranya harus dirawat ke rumah sakit. Pihak TNI menyebut anggotanya terganggu dengan suara knalpot brong milik para korban yang sedang melintas di depan markas.![]()
6 oknum TNI penganiaya sukarelawan Ganjar-Mahfud jadi tersangka.
Dandim 0724/Boyolali, Letkol inf Wiweko Wulang Widodo, memaparkan bahwa kejadian itu berawal ketika anggota TNI Raider 408/Sbh sedang bermain voli pada Sabtu (30/12).
Kemudian mereka merasa terganggu konvoi knalpot brong berulang-ulang hingga pemukulan pun terjadi.
"Ada sebab ada akibat, jadi unsur lalu lintas kegiatan konvoi knalpot brong itu sangat mengganggu masyarakat dan mengganggu, khususnya prajurit di Batalyon Raider 408/Sbh," ujar Wiweko dalam konferensi pers di Makodim 0724/Boyolali, Minggu (31/12).
"Sehingga tindakannya berlanjut pada tindakan kekerasan," imbuhnya.
Menyikapi soal kasus pengeroyokan oleh oknum perjurit TNI, Jenderal Dudung Abdurachman turut berkomentar saat hadir di podcast Close The Door milik Deddy Corbuzier.
"Sekarang gini lah, di depan kita ada knalpot brong lewat bolak-balik, pasti kita juga akan marah kan, begitu juga di asrama militer," ujar Dudung dilansir dari Youtube Deddy Corbuzier, Rabu (16/1/2024).
"Nah mungkin anak-anak muda Tamtama-tamtama baru itu emosinya juga (lagi tinggi), dan mereka sedang kegiatan, mungkin merasa terganggu," lanjut jelasnya.
Dudung juga menerangkan bahwa tindakan yang diambil para staf TNI AD untuk menghukum sejumlah anggota yang terlibat pengeroyokan telah sesuai prosedur.
Mengenai hal itu, Dudung meminta supaya persoalan ini tidak ditarik menjadi ke ranah politik.
"Hukumannya terhadap militer itu, menurut saya setiap hukuman itu lebih berat daripada orang sipil, satu, biasanya karena putusan hukum maka dia akan dipecat, dan hukuman pidananya sesuai aturan yang berlaku," ujarnya.![]()
Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa di podcast Deddy Corbuzier.
Load more