Jakarta, tvonenews.com - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan bahwa dirinya ingin menjaga kekokohan ideologi Pancasila.
"Tugas saya yang paling pokok kalau di bidang politik adalah menjaga keutuhan ideologi," kata Mahfud melalui keterangan tertulis saat berada di Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (13/1/2023) malam.
Sementara itu, Mahfud mengatakan bahwa persatuan Indonesia sangat penting, sehingga masyarakat diimbau tidak terjebak untuk mengganti dasar ideologi negara.
"Persatuan Indonesia itu sangat penting bagi kita. Enggak usah terjebak pada pikiran-pikiran untuk mengganti ideologi negara. Itu sudah tidak mungkin," ujarnya.
Mahfud kemudian menjelaskan beragam upaya menggantikan ideologi negara yang membuktikan bahwa Pancasila adalah ideologi yang teruji.
"Ada yang melalui gerakan parlemen, ikut pemilu tetapi gagal, kembalinya tetap ke Pancasila. Ada yang dilakukan melalui pemberontakan dulu, ada DI/TII, ada Permesta, G30S/PKI, dan lain-lain tetap gagal karena Pancasila itu adalah sebuah ideologi yang sudah teruji," katanya.
Pada Pemilu 1999 menurut Mahfud, Presiden B.J Habibie menyatakan mempersilakan pihak yang ingin mengganti ideologi dengan membuat partai dan bertarung dalam pemilu.
"Tahun 1999 ketika reformasi, ini banyak yang belum lahir tahun 1999, ketika reformasi dilakukan banyak orang yang mengatakan 'kita ganti saja nih ideologi Pancasila'. Maka pada saat itu, Presiden Habibie menyatakan 'kita segera mengadakan pemilu, siapa yang mengganti ideologi Pancasila silakan membuat partai, dan memperjuangkan biar Pancasila ini diganti'," ujarnya.
Namun kata Mahfud, upaya tersebut tetap gagal.
"Tahun 1999, Pemilu diikuti oleh 24 partai, ada yang membawa ideologi agar Pancasila diganti, ada Partai Nahdlatul Ummat, ada Partai Abul Yatama, ada Partai Masyumi Baru, dan partai-partai lain sebanyak 24. Pada akhirnya sesudah pemilu, semua partai politik yang mendapat kursi di Pemilu sebanyak 83 persen itu menyatakan tetap menjadikan Pancasila sebagai dasar ideologi negara," kata Mahfud. (ant/ito)
Load more