Kalimat yang dilontarkan Gus Dur itu pun menjadi ‘pegangan’ Mahfud sampai sekarang. Mahfud menganggapnya sebagai sebuah wasiat seorang guru yang harus dilaksanakan hingga kapanpun.
“Itu saya anggap sebagai wasiat dari Gus Dur bahwa saya harus terus menegakkan hukum,” tegas Mahfud.
Untuk diketahui, dalam acara itu Mahfud mengikuti pembacaan tahlil dan pengajian akbar bersama Yenny Wahid, Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin, serta Pengasuh Ponpes Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo KH Agoes Ali Masyhuri.
Hadir juga Rais Syuriah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) di Australia dan New Zealand, H Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir bersama ribuan masyayikh, santri, dan masyarakat dari berbagai daerah di Jatim. (rpi/ree)
Load more