Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat Politik, Rocky Gerung mengenang sosok Rizal Ramli, yang dikabarkan meninggal dunia pada Selasa malam (2/1/2024).
Mantan Menteri Keuangan RI, Rizal Ramli dikabarkan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Kabar duka ini disampaikan oleh pihak keluarga Rizal Ramli melalui sebuah pesan.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun Telah berpulang, bapak/kakek/mertua kami, Rizal Ramli pada tanggal 2 Januari 2024 pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Ekonom Rizal Ramli meninggal dunia. (ist)
Kami segenap keluarga memohon maaf jika ada kesalahan beliau selama hidupnya,” tulis pesan yang dikirimkan kepada tim tvOnenews.com.
Sekilas profil Rizal Ramli
Prof. Dr. Ir. H. Rizal Ramli, MA lahir di Padang, Sumatera Barat pada 10 Desember 1954 yang dikenal sebagai seorang tokoh pergerakan mahasiswa, ahli ekonomi, juga seorang politisi ternama di Indonesia.
Sebelumnya ia sempat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia untuk menggantikan Indroyono Soesila sejak 12 Agustus 2015.
Tak hanya itu, Rizal Ramli sempat menjabat sebagai Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, serta Menteri Keuangan Indonesia pada pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Semasa hidupnya, Rizal Ramli dibesarkan dan bersekolah di Kota Bogor, Jawa Barat. Dan menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) mengambil jurusan Fisika.
Pada tahun 1976-1977 ia pernah aktif dan menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) ITB.
Sosok yang dikenal keras mengkritik rezim Presiden Jokowi itu juga pernah merasakan jeruji besi pada masa Orde Baru karena mengkritisi kebijakan pemerintahan Soeharto.
Tak sampai di situ, pria kelahiran Padang itu juga memiliki karier gemilang serta pendidikan yang tinggi, usai mendapatkan gelar Doktor Ekonomi dari Universitas Boston pada tahun 1990.
Pulang dari Amerika Serikat dan mengenyam gelar Doktor, Rizal Ramli bersama sejumlah ekonom lainnya mendirikan ECONIT Advisory Group.
Dari Econit ini Rizal Ramli mulai menuai banyak reputasi. Selain itu, ia dikenal kerap mengkritik berbagai kebijakan pemerintah yang menurutnya tidak adil bagi masyarakat.
Rizal Ramli di mata Rocky Gerung
Rocky Gerung mengungkapkan kenangan khusus bersama sosok Rizal Ramli.
"Rizal teman baik saya, saya kenal dari mungkin akhir atau awal 90-an, ketika dia pulang dari Amerika Serikat, dan memperlihatkan kualitas berpikir seorang Akademisi, seorang aktivis," ujarnya.
Dosen Filsafat itu juga mengenang hal yang berkesan bersama dengan sang ekonom senior, sampai berdebat dengan almarhum Rizal.
Momen debat itu terjadi saat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY masih menjabat Presiden ke-6 RI.
"Paling berkesan bukan musuhan, tapi dimusuhi oleh Rizal Ramli karena berbeda pendapat soal Bank Century waktu itu, dan saya berdebat dengan Rizal di Metro TV," ujarnya.
"Memang ada sedikit ketegangan tapi saya anggap itu hal yang biasa, waktu itu saya pro Sri Mulyani, dan Rizal anti Sri Mulyani dalam soal kebijakan ekonomi itu. Dia anggap saya neolib," terangnya.
Menurut dia, perdebatan saat itu karena dirinya yang pro dengan kebijakan Sri Mulyani. Sementara, Rizal anti dengan Sri Mulyani terkait kebijakan yang dianggap punya paham neolib.
Rocky ketika itu melempar argumen bahwa tak mungkin ada neolib dalam negara yang punya pengalaman politik panjang perjuangan kemerdekaan seperti Indonesia.
"Jadi, neolib itu ada dalam buku saya bilang. Tapi dalam praktiknya gak mungkin Sri Mulyani neolib. Dan, pada waktu itu SBY adalah presiden," tandasnya.
Rizal Ramli.
Rocky juga memuji sosok Rizal Ramli bukan hanya memiliki pengetahuan ekonomi, tetapi juga paham tentang ilmu sosial, seni, dan musik.
"Bahkan dia ngerti musik, ngerti lukisan, ngerti kebudayaan itu. Jadi, ini khas seorang mahasiswa yang tajam berpikir, karena itu dia harus punya perspektif panjang, itu yang memungkinkan kita mengingat Rizal Ramli," ujarnya.
Lanjut Rocky Gerung mengaku bahwa mengenal sosok Rizal Ramli sebelum era reformasi hanya sekedar konsultan ekonomi.
Saat itu kata Rocky, Rizal sedang berupaya membangun perusahaannya yang bernama Econit.
"Lalu, kemudian Rizal makin lama makin masuk dalam politik. Lalu terjadi Reformasi. Masuk dalam grup Gus Dur. Dan, seterusnya," ucapnya.
Rocky juga kembali mengenang keinginan Rizal yang berkali-kali ingin mencalonkan diri sebagai Presiden RI.
Dimana secara terbuka Rocky mengaku orang yang termasuk mendukung dan mendorong Rizal maju sebagai capres RI.
"Karena saya anggap orang seperti Rizal Ramli itu berhak diuji kemampuan dia atau diberi kesempatan untuk memimpin negeri ini dengan perspektif yang tajam," jelas Rocky. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more