Menurut Muzani, tahun politik adalah tahun kontestasi partai politik untuk mendapatkan simpati publik. Termasuk persaingan capres dan cawapres tidak boleh sampai memecah belah umat.
"Ini tahun politik tahun ditarik kanan dan kiri. Agar panjenengan sedoyo, milih Prabowo alhamdulillah. Prabowo boleh nggak, ya nggak apa apa," ujar Muzani.
Meski demikian, Muzani bercerita bahwa Prabowo adalah sosok pemimpin yang memiliki keikhlasan dalam berjuang. Berkali-kali, kata Muzani, Prabowo kerap mengingatkan kader Gerindra untuk selalu dekat dengan para ulama.
"Saya diajari oleh Pak Prabowo dalam berjuang, setiap kali saya ketemu beliau, beliau mengatakan, berjuang di politik ada dua yang boleh didekati, pertama ulama, kedua harus ikhlas. Pak Prabowo mengajarkan ke saya bahwa politik adalah memperjuangkan kepentingan rakyat, bangsa, dan umat. Ulama, habaib, kyai adalah orang yang hidupnya tidak pernah lepas dari umat, dari rakyat, dari kepentingan-kepentingan umum. Dan Pak Prabowo selalu menyampaikan kepada saya, kalau mau berjuang datanglah ke ulama, kyai, dan habaib. Itu yang djajarkan Pak Prabowo kepada kami-kami," tutup Muzani.
Selain para habib, turut hadir juga sejumlah tokoh seperti Wakil Ketua TKN Komjen Pol (purn) Condro Kirono, Juri Ardiantoro, Wakil Sekretaris TKN Edi Budiarso, dan tokoh-tokoh Tegal lainnya. (ito)
Load more