Jakarta, tvOnenews.com-Seperti mengulang komentar Prabowo yang mengungkit perannya dalam menjadikan Gubernur DKI Jakarta dalam debat perdana KPU, Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani juga mengungkap lagi peran partai berlambang garuda saat memenangkan Anies Baswedan di Pilgub DKI 2017.
Saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (15/12), Muzani menyebut
ribuan kader yang hadir di Rakornas pernah menjadi saksi di TPS-TPS di Jakarta. Bahkan, mereka sempat tidur di masjid untuk memenangkan Anies.
"Ini orang datang di sini itu ribuan. Mereka semua menjadi saksi bagaimana mereka datang ke TPS-TPS, RT-RT di Jakarta, tidur di emperan di RT-RT, tidur di masjid, tidur di musala, tidur di tempat-tempat majelis taklim, memenangkan Pak Anies," kata Muzani kepada wartawan.
Menurut Muzani kadernya sangat militan untuk memenangkan Anies saat itu. "Tenaganya, waktunya, pikirannya, dan fulusnya. Ini orang yang masih di sini ada," ujarnya.
Saat itu, ujar Muzani, ada lebih 2.000-an kadernya dari seluruh Indonesia untuk memenangkan Anies."Saya menurunkan waktu itu kurang lebih 2.300 kader dari seluruh Indonesia. Anggota DPR kabupaten, kota, provinsi, DPR RI, dan pengurus-pengurus itu diturunkan di sini. Untuk apa? Memenangkan Pak Anies Baswedan," tutur dia.
Sebelumnya capres 01 Anies Baswedan mengatakan, situasi demokrasi Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Menurutnya, rakyat tidak percaya demokrasi Indonesia berjalan dengan semestinya.
Capres 02 Prabowo Subianto sempat menanggapi jawaban Anies. Prabowo menilai pernyataan Anies soal demokrasi Indonesia buruk, berlebihan.
"Anies berlebihan mengeluhkan demokrasi, ingat Anies dipilih menjadi gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa," kata Prabowo dalam debat capres di KPU RI, Selasa (12/12).
"Saya yang mengusung bapak, kalau demokrasi tidak berjalan, tidak mungkin anda jadi gubernur!" kata Prabowo.
Pernyataan Ahmad Muzani dan Prabowo Subianto dibantah Juru bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid.
Muhammad Kholid menyatakan Anies Baswedan tak berutang ke Partai Gerindra ataupun Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia menyebutkan, utang Anies adalah pada warga Jakarta yang memilihnya secara demokratis sebagai Kepala Daerah.
"Memang benar Mas Anies berutang jasa politik, tetapi bukan kepada Pak Prabowo tetapi kepada warga Jakarta yang dengan tulus memilihnya," ujar Kholid lewat pesan singkat, Jumat (15/12/2023).
Bagi Kholid perjuangan mengantarkan Anies jadi Gubernur DKI Jakarta bukan semata-mata karena peran Pak Prabowo dan Partai Gerindra, tetapi juga ada peran PKS.
"Saat itu Gerindra yang mengusung Bang Sandiaga Uno yang merupakan kader dari Gerindra sedangkan PKS mengusung Mardani Ali Sera sebagai pendamping Bang Sandi. Karena situasi politik yang sangat dinamis, PKS berbesar hati menyerahkan hak pengusungan Mardani tersebut ke Mas Anies. Takdirnya, terpilihlah pasangan Anies-Sandi. Alhamdulillah Mas Anies jadi Gubernur DKI." Kata Kholid.(bwo)
Load more