Muncul Gerakan Aniesphobia di Media Sosial, Jubir Anies Baswedan: Beliau Manusia Juga Kok!
- Julio Trisaputra-tvOne
Jakarta, tvOnenews.com - Gerakan Aniesphobia muncul ke permukaan media sosial usai kabar calon presiden (capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan batal mengisi kuliah umum di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Sontak Juru Bicara (Jubir) Anies Baswedan Surya Tjandra merespons dengan mengatakan bahwa Anies hanya manusia biasa. Sehingga, tidak perlu ada kekhawatiran.
"Rasanya kita semua tidak perlu khawatir dengan Anies. Beliau manusia juga kok. Ketakutan biasanya berasal dari ketidaktahuan. Barangkali sebagian masih belum kenal Anies Baswedan yang sesungguhnya. Jadi prasangka yang muncul," kata dia saat dihubungi media, pada Senin (20/11/2023).
Oleh karena itu, Surya memberi solusi kepada masyarakat untuk lebih proaktif mencari tahu tentang kandidat-kandidat calon presiden dan calon wakil presiden.
"Kenali mereka yang sesungguhnya secara objektif. Ini diperlukan karena sikap kita nanti yang akan menentukan masa depan kita semua," jelasnya.
Akan tetapi, dia tetap menegaskan bahwa Indonesia tetap membutuhkan sosok Anies dalam membawa perubahan bangsa.
Juru Bicara (Jubir) Anies Baswedan Surya Tjandra. Dok: Istimewa
"Saya kira kita butuh Anies Baswedan untuk membuat Pilpres nanti lebih berkualitas," ujarnya.
"Situasi yang kian rumit dengan manuver-manuver kekuasaan yang membuat blunder perlu dijawab dengan keberanian dari rakyat, keyakinan bahwa kebaikan dan keikhlasan akan menang," tandas dia.
Sebelumnya, calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan batal menjadi pembicara dalam kuliah umum Indonesian Future Stadium General di Auditorium Magister Manajemen (MM) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat (17/11/2023).
Anies diundang dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 dalam diskusi bertajuk Funding Justice Development Path for the Future of Indonesia: Promoting Jakarta Kota Kolaborasi as a Pioneer of Global Sharing City.
Koordinator Acara, Muhammad Khalid, mengatakan ada pihak yang mengatasnamakan rektorat UGM tidak mengizinkan kehadiran Anies.
"Dari pihak kampus menuliskan di situ ada redaksi bahwa apabila tetap mendatangkan (Anies) memaksakan seperti itu akan ada aparat keamanan yang menertibkan acara ini atau dalam bahasa sederhananya dibubarkan," kata dia. (agr/nsi)
Load more