Menurut Emrus, foto-foto baliho yang ditampilkan tersebut bisa mempengaruhi makna tertentu di peta kognisi khalayak.
“Para pendukung parpol bersama Prabowo-Gibran idealnya tidak mencantumkan foto bapak presiden,” katanya.
Padahal, kata Emrus, Jokowi sempat menunjukkan positif simbol netralitasnya terhadap kontestasi Pilpres 2024.
Misalnya, ketika presiden mengundang makan siang ke Istana Negara terhadap Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Di sana publik memberikan hal yang positif terkait netralitas, yaitu dengan makan siang dengan meja yang sama, menu serupa dan tanpa moderator.
“Ini artinya egaliter. Harusnya hal serupa dilakukan ke kegiatan lainnya,” sarannya.
Load more