Jakarta, tvOnenews.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka memenuhi janji kehadiran dalam acara silaturahmi nasional Desa Bersatu di GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (19/11/2023).
Dari pantauan tvOnenews.com di lokasi, Gibran datang bersama istrinya, Selvi Ananda sekira pukul 15.25 WIB dengan mengenakan kemeja biru muda dan celana hitam.
Selain itu, Gibran tampak mengenakan pin berlogo tengkorak memakai topi jerami khas Anime One Piece di dada kirinya.
Kedatangan Gibran lantas disambut sejumlah perangkat desa yang telah menunggu sejak pagi. Putra sulung Presiden Jokowi itu pun tampak menyalami dan berswafoto sebelum duduk.
Dalam acara tersebut, sejumlah elite partai pendukung dalam Koalisi Indoensia Maju (KIM) turut hadir. Beberapa di antaranya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade, dab Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.
Adapun Desa Bersatu merupakan lembaga perjuangan yang di antaranya dibentuk DPP Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI), Dewan Pimpinan Nasional Persatuan Perangkat Desa Indonesia (DPN PPDI), dan Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS).
Koordinator Nasional APDESI Muhammad Asri Annas mengatakan Prabowo-Gibran adalah pasangan capres dan cawapres yang peduli dengan desa.
Dia menuturkan Desa Bersatu memiliki empat poin penting yang diharapkan bisa diakomodasi capres dan cawapres di Pilpres 2024.
Pertama, reformasi tata kelola desa dan kenaikan dana desa menjadi Rp5 miliar bersifat afirmatif. Kedua, evaluasi pendamping desa.
Ketiga, memperbaiki kesejahteraan perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan seluruh instrumen organisasi yang ikut mendukung pemerintahan desa. Keempat, peningkatan kapasitas aparatur desa.
"Poin-poin ini kelihatannya Bapak Prabowo dan Mas Gibran yang sedikit mau merespon. Buat kami, kami tidak terlalu peduli dengan janji-janji capres, kami lebih peduli pada siapa yang mau peduli dengan desa," ujar Asri.
Pertama, reformasi tata kelola desa dan kenaikan dana desa menjadi Rp5 miliar bersifat afirmatif. Kedua, evaluasi pendamping desa.
Ketiga, memperbaiki kesejahteraan perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan seluruh instrumen organisasi yang ikut mendukung pemerintahan desa. Keempat, peningkatan kapasitas aparatur desa.
"Poin-poin ini kelihatannya Bapak Prabowo dan Mas Gibran yang sedikit mau merespon. Buat kami, kami tidak terlalu peduli dengan janji-janji capres, kami lebih peduli pada siapa yang mau peduli dengan desa," ucap Annas.(lpk/muu)
Load more