Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) Kukuh S Achmad membuka acara Bulan Mutu Nasional (BMN), yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta pada Rabu-Kamis (15-16/11/2023). Kali ini, BMN 2023 mengangkat tema ‘Standarisasi untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan’.
“BMN menjadi sebuah momentum bagi seluruh stakeholder, untuk bersama-sama menciptakan dunia yang lebih baik melalui pemantapan infrastruktur mutu seperti, standardisasi dan penilaian kesesuaian (akreditasi, sertifikasi, inspeksi) dan ketertelusuran pengukuran,” ujar Kukuh kepada awak media, Rabu (15/11/2023).
Menurutnya, acara kali ini berlangsung dengan penuh semarak. Hajatan tahunan kali ini, diikuti oleh 2.000 peserta dari berbagai kementerian, lembaga pemerintah, instansi swasta, pelaku usaha, asosiasi dan akademisi seluruh Indonesia.
Rangkaian kegiatan BMN antara lain Seminar Nasional, Temu Pengelola SNI Corner, Talkshow UMKM, Pameran Produk ber-SNI, Konferensi Mutu, Lokakarya UMKM, Seminar RIA, dan puncaknya adalah Penghargaan SNI Award 2023 yang akan digelar Kamis (16/11/2023).
“Hari ini, ada seminar standarisasi temanya tentang pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Rangkaian acaranya cukup banyak, ada konversi mutu yang dihadiri generasi muda standarisasi, para penulis, talkshow para UMKM yang sudah sukses, ada pameran produk SNI, kemudian ada event event lain yan dilakukan secara paralel hari ini dan besok,” jelasnya.
Dalam pemaparannya, Kukuh memberikan catatan negatif terhadap kegiatan pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang tidak efisien dalam menghasilkan barang atau jasa. Hal ini, dapat dilihat dari tingginya emisi gas rumah kaca.
“Menurut data dari Climate Watch, pada 2020 Indonesia menghasilkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sekitar 1,48 M ton/gigaton atau setara 3,1 persen emisi GRK global. Adapun emisi terbesar Indonesia berasal dari sektor industri dan yang kedua transportasi,” ungkapnya.
Load more