Majene-Sulawesi Barat. Ribuan Vaksin Covid-19 jenis Comirnaty atau Pfizer kedaluarsa lantaran tidak sempat digunakan sebelum Tanggal 29 November 2021. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Majene Sebanyak 4.918 dosis vaksin Comirnaty atau Pfizer dipastikan kadaluarsa. Ribuan vaksin ini kedaluarsa lantaran harus mendapatkan perlakuan khusus.
"Jadi vaksin yang ada hanya dapat tersimpan selama 2 minggu untuk di lemari penyimpanan yang minus 20 derajat. Sementara untuk di regenerator minus 2 hingga minus 8 derajat hanya sekitar 31 hari. Makanya kami memerlukan lemari penyimpanan dengan minus 70 derajat," ungkap, Ekawati, Rabu (1/12) saat ditemui di Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Dinas Kesehatan Kabupaten Majene.
Nur Ekawati menyampaikan adanya sejumlah vaksin pfizer yang kadaluarsa bukan tanpa sebab. Ia menjelaskan, salah satu hal utama yang menjadi penyebab terjadinya Pfizer kedaluarsa adalah karena membutuhkan perlakuan khusus. Menurutnya, Pfizer harus disimpan pada lemari penyimpanan yang mines 70 derajat. Sementara lemari penyimpanan yang ada di IFK hanya berada di minus 20 derajat.
Apalagi, beberapa minggu lalu Majene dalam hal ini Dinas Kesehatan menerima vaksin Pfizer dengan jumlah yang cukup banyak. Dinkes menerima vaksin sebanyak, 21.060 dosis, dan telah digunakan sebanyak 15.000 dosis sisanya itu lah yang kedaluarsa. Total sekitar 6000 dosis yang kedaluarsa.
"Belum lagi secara bersamaan waktu itu kami juga menerima vaksin Sinovac dan AstraSeneca juga dalam jumlah banyak," sambung Ekawati. Sementara, kata Eka, peminat Pfizer saat ini di masyarakat belum banyak dan lebih dominan memilih Sinovac. "Padahal Pfizer juga tidak kalah bagus dengan Sinovac," lanjutnya.
Pihaknya pun, telah melakukan penarikan di semua Puskesmas yang ada, untuk vaksin Pfizer yang sudah kedaluwarsa.
"Kami telah mendapatkan vaksin baru dan telah didistribusikan. Dengan harapan vaksin tetap dipakai dan dapat memenuhi kebutuhan dosis dua," tutup Eka.
(Rasman Abdul Rahman / ASM)
Load more