Jakarta, tvOnenews.com - Usai di vonis 8 tahun oleh Pengadilan Tipikor Jakarta, Gubernur Papua non aktif Lukas Enembe melalui pihak keluarga menyampaikan surat terbuka kepada presiden Joko Widodo meminta keadilan di sisa akhir hidupnya atas kondisi kesehatan yang semakin hari semakin memburuk.
Adik dari Lukas Enembe, Elius Enembe memohon kepada Presiden Joko Widodo agar Lukas Enembe mendapat perawatan maksimal dan luar biasa dengan memberikan keleluasaan akses bagi dokter pribadi Lukas dari RS Mount Elisabeth yang pada Sabtu pekan lalu tiba di RSPAD untuk memantau langsung kondisi Lukas.
“Beliau ada dokter pribadi yaitu dr. Fransisco Salcido Ochoa, yang sejak lama menangani kesehatan Bapak Lukas. Beri mereka kesempatan yang luas untuk menangani," tutur Luis melalui pesan tertulis 30 Oktober 2023.
keluarga juga memohon kepada Presiden Jokowi agar Lukas Enembe dirawat di tanah kelahirannya di Papua.
“permintaan kami pihak keluarga agar Bapak Lukas dikembalikan perawatannya pada keluarga di Papua, tanah yang dia rindukan, tanah dari mana dia lahir dan besar serta tanah leluhur yang amat dicintainya” kata Elius.
Seain itu atas dasar kemanusiaan, keluarga juga meminta kebijakan Presiden dengan kewenangannya untuk bisa membebaskan Lukas Enembe.
“atas dasar kemanusiaan izinkan kami keluarga meminta kebijaksanaan hati Bapak Presiden, dengan segala kewenangan yang ada pada Bapak untuk membebaskan Bapak Lukas dari segala macam tuntutan hukum. Biarkan di akhir masa hidupnya, Bapak Lukas menikmatinya bersama keluarga dan rakyat Papua yang amat dia cintai” terangnya.
Keluarga Lukas pun sempat mengungkit bagaimana di tahun 2014, saat Jokowi maju sebagai calon presiden, seorang Lukas Enembe harus memilih jalan berbeda dari partainya untuk memilih Joko Widodo.
“Bapak mungkin masih ingat pada tahun 2014 saat Bapak menjadi Calon Presiden, Bapak Lukas harus memilih jalan berbeda dengan pilihan partainya yaitu Partai Demokrat dan memilih mendukung Bapak dan konsisten dilakukan yang membawa Bapak Presiden menang sangat telak di Provinsi Papua” pungkas Elius. (ant/mii)
Load more