Banyuwangi, Jawa Timur - Ambrolnya jembatan di Sungai Carangan, Dusun Gunung Krikil, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, masih menyisakan kepedihan. Selain siswa setempat belajar di masjid, sekitar 20 kepala keluara (KK) masih terisolir, Kamis (25/11/2021). Warga harus memutar belasan kilometer agar bisa keluar desa.
Jembatan yang ambrol juga belum dievakuasi. Kondisinya cukup parah. Satu sisi anjlok ke sungai akibat tanah penahan tergerus banjir.
“Kejadiannya Kamis (18/11/2021) malam. Karena banjir, jembatan ambrol. Itu akses utama menghubungkan dua desa,” kata Kapolsek Glenmore AKP Basori Alwi via telepon, Kamis (25/11/2021).
Umur jembatan yang ambrol memang terbilang tua. Strukturnya sebetulnya masih kokoh. Namun, karena terus diguyur hujan, tanah penyangga rapuh. Hanyut terbawa air. Jembatan ini menghubungkan Desa Tegalharjo dan Desa Karangharjo. Lantaran membahayakan, polisi memasang police line di lokasi.
“Khawatir warga nekat menggunakannya dan hanyut. Ini membahayakan,” jelas Kapolsek.
Pemkab Banyuwangi melalui BPBD dan tim Dinas PU sudah mengecek lokasi. Namun, belum dipastikan kapan jembatan akan diperbaiki. Saat ini warga terisolir, termasuk puluhan siswa yang tidak bisa belajar di sekolah.
“Belajar sementara kita gunakan masjid. Tapi, siswa yang berada di barat jembatan masih belajar di sekolah. Hanya ditangani satu guru. Sebenarnya, daerah itu bukan terpencil. Hanya saja, jembatan yang ambrol menjadi akses utama,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno. (Happy Oktavia/hen)
Load more