Hal itu tercermin dari lonjakan dukungan terhadap Prabowo nyaris sebesar elektabilitas Anies dalam skenario tiga nama capres.
Sedangkan Ganjar praktis cenderung stagnan, artinya hampir tidak berhasil menyerap dukungan sama sekali dari para pendukung Anies.
"Unggul telaknya Prabowo terhadap Ganjar didukung oleh migrasi pemilih Anies dalam skenario head to head," sebut Andreas.
Andreas menyatakan tingginya elektabilitas Prabowo ditunjukkan dalam kemampuannya menarik migrasi pemilih capres lain.
Prabowo mendapatkan tambahan elektabilitas hingga 10,9 persen ketika dikerucutkan menjadi simulasi tiga nama dari semula banyak nama.
Ganjar meraup tambahan lebih sedikit yaitu 7,1 persen, tidak jauh berbeda dibanding Anies sebesar 6,5 persen.
"Munculnya nama Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies memberi keunggulan dibandingkan Ganjar yang masih belum tahu siapa cawapresnya," ujar Andreas.
Load more