Dianggap 'Antagonis' dalam Konflik Pulau Rempang, Konglomerat Tomy Winata Ternyata Memiliki Kekayaan Sebesar…
- Kolase tvOnenews.com
Pada tahun 1972, Tomy Winata telah membangun kantor koramil Angkatan Darat di Singkawang, Kalimantan.
Sudah banyak fasilitas Angkatan Darat yang telah Tomy pasok. Ia membangun hubungan baik dengan para perwira Angkatan tersebut.
Setelah projek tersebut hubungan bisnisnya dengan pihak militer pun terus berjalan.
Bisnis Tomy Winata
Bisnisnya kian melesat setelah dirinya membangun Perusahaan Kongsi Bersama dengan Sugianto Kusumo dalam membentuk Grup Artha Graha atau Artha Graha Network.
Cakupan bisnis yang semakin meluas ke berbagai sektor di Indonesia mulai dari telekomunikasi, properti, perbankan, perhotelan bahkan infrastruktur.
Selain itu Artha Graha Network juga melakukan diversifikasi ke bidang lain seperti IT, media, hiburan, ritel dan lainnya.
Selain usahanya dalam bidang komersial Tomy juga merupakan pendiri dari Artha Graha Peduli, sebuah yayasan nasional kemanusiaan dan lingkungan.
Selain itu, Tomy Winata juga mengelola PT Makmur Elok Graha (MEG) yang merupakan anak perusahaan dari Artha Graha Group.
Pada tahun 1989, Tomy Winata membangun sebuah kawasan bisnis dibawah PT Danayasa Arthatama. Ia ikut serta dalam membangun proyek raksasa, yaitu kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) di jantung kota Jakarta seluas 45 hektar.
Tak cukup sampai disitu, tahun 2003 Tomy Winata mengambil alih Bank Inter-Pacific melalui Pasar modal. Kini namanya menjadi Bank Artha Graha Internasional.
Selain bank, Tomy Winata juga memiliki saham di Hotel Borobudur dibawah naungan PT Jakarta International Hotel & Development Tbk. (JIHD).
Tomy juga berperan dalam membangun beberapa properti seperti Bukit Golf Mediterania, Kelapa Gading Square, The City Resorts, Mangga Dua Square, Pacific Place, Discovery Mall Bali, Borobudur Hotel, The Capital Residence, Apartemen Kusuma Candra, Ancol Mansion, The Mansion at Kemang, Mall Artha Gading, dan Senayan Golf Residence.
Sejumlah kapal pesiar juga usaha pariwisata di Pulau Perantara dan Pulau Matahari di Kepulauan Seribu, dikelola pria dengan nama Tionghoa Oe Suat Hong ini.
Perusahaan lainnya, PT Sumber Alam Sutera yang merupakan anak perusahaan dari grup Artha graha menggandeng perusahaan asal China, Guo Hao Seed Industry Co Ltd dalam mengembangkan bisnis dalam Penelitian Padi Departemen Pertanian.
Load more