Jakarta, tvOnenews.com-Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut oleh oleh paling paten kunjungan Presiden Joko Widodo ke China pada 27 dan 28 Juli 2023 lalu adalah komitmen investasi US$ 11,5 Miliar dari Xinyi Glass Holdings Limited. "Hari ini Presiden menyaksikan penandatanganan nota kesepakatan dengan Xinyi," ujar Bahlil ketika itu.
Xinyi Glass Holdings Limited adalah perusahaan kaca terbesar di dunia yang mengusai 25 persen pangsa pasar. Mereka membuat berbagai produk kaca yang digunakan di sektor otomotif, konstruksi, hingga energi. Usai komitmen tersebut, Bahlil menyebut bakal menfasilitasi kebutuhan lahan untuk pembangunan pabrik di Pulau Rempang.
Xinyi sendiri berminat menanamkan investasi karena Indonesia memiliki pasir kuarsa dan silika sebagai bahan baku kaca.
Berdasarkan laman perusahaan, Xinyi Group menaungi Xinyi Glass dan Xinyi Solar. Perusahaan yang sudah berdiri sejak 1988 ini berbasis di Hong Kong, sedangkan pabriknya banyak di China daratan.
Perusahaan ini mulai melantai di Bursa Efek Hong Kong sejak Februari 2005. Jejak tersebut juga diikuti oleh anak-anak perusahaan Xinyi.
Mereka mengklaim sudah menjual produknya ke lebih dari 130 negara. Beberapa negara yang disebut sebagai langganan Xinyi, antara lain China, Hong Kong, AS, Kanada, Australia, Selandia Baru, serta negara-negara lain di kawasan Asia, Timur Tengah, Eropa, hingga Afrika.
"Xinyi Glass punya kapitalisasi pasar lebih dari HK$51,6 miliar. Kini, perusahaan memiliki total kawasan industri seluas lebih dari 9,15 juta meter persegi dan mempekerjakan lebih dari 15 ribu karyawan. Sedangkan pendapatan lebih dari HK$12,6 miliar pada paruh pertama 2023," tulis Xinyi di situs resminya.
Rencana investasi Xinyi kini terbentur dengan penolakan relokasi warga dari Pulau Rempang, sehingga menimbulkan rusuh pada Kamis 7 September 2023 dan Senin 11 September 2023 lalu.(bwo)
Load more