Gresik, Jawa Timur- Setelah sempat dihentikan sementara akibat banjir susulan luapan Kali Lamong yang mengakibatkan sejumlah desa di dua kecamatan di Kabupaten Gresik terendam banjir, pengerukan anak Kali Lamong di wilayah Kecamatan Benjeng dan Balongoanggang kembali dikebut.
"Sekarang terus berlanjut pak. Pengerukan anak Kali Lamong di wilayah Balongpanggang dan Benjeng sempat kita hentikan karena air meluap," ucap Endoong Wahyu Kuncoro, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Gresik, saat dikonfirmasi, Selasa (16/11/2021).
Dikatakan Endoong, meski pengerukan sempat berhenti akibat banjir susulan luapan Kali Lamong, namun sambil menunggu debit air anak Kali Lamong turun, para pekerja tetap melakukan pekerjaan lainnya.
"Pekerja dengan alat berat tetap stand by membersihkan sampah yang terbawa arus, agar tidak menyebabkan sumbatan, " tuturnya.
Masih menurut Endoong, banyak ditemukan sampah yang dibuang warga di Kali Lamong saat air meluap, seperti kasur bekas, lemari, kursi, dan perabot rumah tangga lain yang tak terpakai, sehingga terbawa arus.
"Sampah-sampah itu yang kerap menghambat arus air sehingga mengakibatkan penyumbatan. Makanya dibersihkan," sambung Endoong.
Hingga saat ini menurutnya, pengerukan anak Kali Lamong dikerjakan kontraktual sejak bulan Oktober sepanjang 4,2 kilometer. Rekanan tengah melakukan pengerukan mulai dari Desa Bulangkulon hingga Desa Lundo, Kecamatan Benjeng.
"Dari panjang 4,2 km, saat ini progres pengerukan yang dilakukan rekanan (kontraktual) telah mencapai 70 persen, sehingga tinggal 30 persen, " jelasnya.
Sementara di titik lain seperti di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, yang menjadi langganan banjir tahunan, terus dilakukan pengerukan dengan sistem swakelola.
"Yang di Morowudi saat ini pengerukan tetap jalan, aliran Kali Lamong disana tak meluap, " katanya.
Endoong menyebutkan, bahwa DPUTR Gresik terus menambah alat berat ekskavator untuk mempercepat pengerukan Kali Lamong dan anak Kali Lamong.
"Saat ini, sudah ada 19 ekskavator yang dikerahkan untuk mempercepat pengerukan," tuturnya.
Adapun rinciannya 19 ekskavator tersebut, 8 milik rekanan untuk pengerukan anak Kali Lamong di Desa Bulangkulon-Lundo, Kecamatan Benjeng, 2 pinjaman dari Pemkot Surabaya untuk pengerukan di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, dan 2 pinjaman dari Balai Besar Wilayah Solo (BBWS).
Seperti dikabarkan sebelumnya, akibat luapan Kali Lamong sejumlah desa di Kecamatan Balongpangang dan Benjeng, Kabupaten Gresik, terendam banjr dengan ketinggian air mencapai 20 sampai 70 cm. (M Habib/hen)
Load more