"Dari panjang 4,2 km, saat ini progres pengerukan yang dilakukan rekanan (kontraktual) telah mencapai 70 persen, sehingga tinggal 30 persen, " jelasnya.
Sementara di titik lain seperti di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, yang menjadi langganan banjir tahunan, terus dilakukan pengerukan dengan sistem swakelola.
"Yang di Morowudi saat ini pengerukan tetap jalan, aliran Kali Lamong disana tak meluap, " katanya.
Endoong menyebutkan, bahwa DPUTR Gresik terus menambah alat berat ekskavator untuk mempercepat pengerukan Kali Lamong dan anak Kali Lamong.
"Saat ini, sudah ada 19 ekskavator yang dikerahkan untuk mempercepat pengerukan," tuturnya.
Adapun rinciannya 19 ekskavator tersebut, 8 milik rekanan untuk pengerukan anak Kali Lamong di Desa Bulangkulon-Lundo, Kecamatan Benjeng, 2 pinjaman dari Pemkot Surabaya untuk pengerukan di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, dan 2 pinjaman dari Balai Besar Wilayah Solo (BBWS).
Seperti dikabarkan sebelumnya, akibat luapan Kali Lamong sejumlah desa di Kecamatan Balongpangang dan Benjeng, Kabupaten Gresik, terendam banjr dengan ketinggian air mencapai 20 sampai 70 cm. (M Habib/hen)
Load more