Pendukung Prabowo di Pilpres 2019 Ini Sempat Membela Al-Zaytun, Ungkap Sosok Sebenarnya Panji Gumilang dan Ajarannya
- Tangkapan layar Youtube Al-Zaytun Official
tvOnenews.com - Sosok Panji Gumilang masih menjadi  perbincangan publik, hal itu seiring dengan mencuatnya berbagai kontroversi di Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu, Sabtu (29/7/2023).
Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu menjadi viral pertama kali setelah diketahui pada saat ibadah Shalat Idul Fitri 1444 H mencampurkan jemaah wanita dan laki-laki dalam satu shaf hingga menjadi perbincangan publik.Â
Menilik rekam jejak digital Ponpes Al Zaytun pernah tersandung kasus menjadi pusat gerakan Negara Islam Indonesia (NII) pada 2011 dan sudah diproses 2 kali oleh Mabes Polri. Â Â
![]()
Pimpinan Pondok Pesantrean Al-Zaytun Panji Gumilang.
Selain itu, pengajaran Ponpes Al Zaytun Indramayu juga bertentangan dengan ajaran Islam membuat banyak yang mempertanyakan mengapa Ponpes Al Zaytun masih berdiri.
Tim Fakta tvOne menelusuri sejumlah orang yang berhubungan dengan Panji Gumilang dan menjawab kecurigaan publik akan dugaan aliran NII KW 9 yang bermuara di Pondok Pesantren Al Zaytun.
Tiara Harahap mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen, yang mendapat kepercayaan langsung dari Panji Gumilang sebagai dosen di Universitas Al Zaytun sejak tahun 2013.
Kivlan Zen juga merupakan salah satu pendukung setia Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu.Â
Bahkan kedekatan keduanya masih terlihat ketika Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan datang menjenguk Kivlan Zen di Rumah Sakit Pusat Angkatan (RSPAD) Gatot Soebroto.Â
Setelah 10 tahun lamanya mengenal sosok Panji Gumilang selaku pimpinan ponpes Al-Zaytun, Tiara Harahap menyinggung soal bagaimana kepribadian dari Panji Gumilang tersebut.
"Masih sama dari pertama kenal, gak ada perubahan saya lihat, tegas orangnya, aturan, pimpinan kepada bangsa dan negara, nggak neko-neko," ujarnya yang dilansir dari Youtube tvOnenews.
Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ini membantah juga soal tudingan soal adanya ajaran sesat, membentuk NII (Negara Islam Indonesia) hingga membuat pasukan.
"Saya sepanjang di situ, gak pernah saya lihat ada kasak kusuk orang-orang yang datang untuk membicarakan bentuk Negara Islam Indonesia, membuat tentara, membuat badan intelijen sendiri, tidak ada," ujarnya.
Load more