21 Tahun Jadi Anak Buah Panji Gumilang, Hal-hal Nyeleneh Ajaran Si Dedengkot Ponpes Al Zaytun Akhirnya Dibongkar, Ternyata...
- Kolase tvonenews
tvOnenews.com – Anak buah Panji Gumilang mengamini adanya ajaran nyeleneh dari Pemimpin Ponpes Al Zaytun.
Dilansir dari Program Catatan Demokrasi TvOne, mantan wali santri sekaligus orang dalam Ponpes Al Zaytun bernama Leny Siregar blak-blakan membongkar kebobrokan pondok pesantren di bawah naungan Panji Gumilang.
“Saya membenarkan kalau dibilang nyeleneh. Untuk mengawalinya saya bukan sebagai eks wali santri saja, saya sebagai orang dalam atau eks NII atau KW9. Saya sebagai saksinya, saya sebagai korbannya,” kata Leny Siregar.
Mantan orang dalam Al Zaytun Leny juga mengaku bahwa Panji Gumilang adalah Imam NII.
“Saya masuk itu pada tahun 2000 awal Januari sampai 2021 awal dan ini tak boleh disangka. Panji tidak pernah mengaku sebagai Imam kepada saya ya jelas tapi saya melalui tahapan-tahapan Ulil Amri, saya mengetahui bahwa dialah Imam NII,” tutur Leny.
“Kalau misalkan dianggap sudah selesai, itu umat-umatnya masih menganggap dia sebagai imamnya. Semuanya harus turut tunduk patuh sama dia, bahkan hal yang remeh-remeh aja diurusin gitu,” lanjutnya.
Berbagai ajaran nyeleneh diajarkan oleh Pemimpin Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang, di antaranya mulai dari cara salat.
“Dari dulu saya mengalami memang orang ini ngeyel, dari mulai salat jadi rahasia umum. Tidak diwajibkan salat karena kita itu masih masa Mekkah ya. Saya sendiri memang sudah janggal dan saya tetap salat ya,” ungkap Leny Siregar.
Kala itu, Leny ingin meminjam mukena tapi justru diberikan mukenan yang tidak layak.
“Walaupun pada masa itu sempat terbengkalai salat saya. Sebagai wujud pemikiran kritis saya, acara Tazkiyah saya sampai menanyakan ‘ada mukena gak?’ dan ditunjukkan mukena yang sudah kumal,” jelasnya.
Sang mantan orang dalam menduga bahwa mukena itu jarang digunakan untuk melaksanakan salat.
“Berarti di situ mukenanya gak biasa dipakai kan, satu soal salat tapi saya tetap menjalankan. Walaupun sepanjang masa itu benar-benar ada keganjilan dalam hati saya ‘kenapa sih hanya beberapa menit saja kok dinafikan, kenapa diabaikan’,” pungkas Leny Siregar.
Load more