Dalam Peringatan Hari Pahlawan tahun 2021, amanat Mensos dibacakan oleh Inspektur Upacara pada tanggal 10 November 2021 saat Upacara memperingati Hari Pahlawan di Kementerian dan Lembaga, Instansi Pemerintahan Daerah serta Perwakilan RI di Luar Negeri.
4 Pahlawan Nasional
Sejak tahun 1959 dalam setiap peringatan Hari Pahlawan, Presiden RI memberikan anugerah Gelar Pahlawan Nasional kepada tokoh-tokoh yang telah berjasa dan berkontribusi besar dalam memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan NKRI.
Tahun ini Presiden menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada 4 (empat) tokoh yaitu: 1) H. Usmar Ismail dari Provinsi DKI Jakarta; 2) Raden Aria Wangsakara dari Provinsi Banten; 3) Tombolotutu dari Provinsi Sulawesi Tengah, dan 4) Sultan Aji Muhammad Idris dari Provinsi Kalimantan Timur.
Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional diselenggarakan di Istana Negara Jakarta hari ini (10/11) pukul 10.00 WIB. Dalam UUD 1945 Pasal 15 menyatakan bahwa Presiden memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur pelaksanaannya dengan UU Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan.
Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional sebagai penghargaan terhadap sosok yang telah berjasa besar mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan NKRI. Selain itu juga menumbuhkembangkan sikap keteladanan bagi setiap orang dan mendorong semangat melahirkan karya terbaik bagi kemajuan bangsa dan negara.
Riwayat Singkat Empat Pahlawan Nasional
Tombolotutu
Adalah tokoh perlawanan terhadap penindasan Belanda di Mautong. Kontrak-kontrak yang ditawarkan Belanda kepada rakyat Mautong membuat penguasa Mautong kehilangan haknya selaku penguasa dan rakyat semakin sengsara karena keterbatasan mengelola sumber alamnya sendiri. Dari sini Tombolotutu memimpin dan memperjuangkan hak-hak rakyat Mautong yang dirampas sehingga terjadi pertempuran yang tidak hanya banyak memakan korban namun juga kerugian materiil.
Sultan Aji Muhammad Idris
Tokoh pemersatu yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi bangsa Indonesia. Melalui perubahan sistem pemerintahan menjadi kesultanan, ia berusaha menjalin hubungan dan menyatukan kekuatan dengan berbagai kesultanan dalam menentang kolonialisme.
Load more