Update! Kasus Dugaan Penganiayaan Bocah SD hingga Tewas Lamban, Masih Tahap Penyelidikan
- Tim tvOne/Yoga Syahputera
Medan, tvOnenews.com - Kasus penyelidikan tewasnya Ibrahim Hamdani alias Baim (8), bocah Sekolah Dasar kelas 1 yang diduga tewas pascadianiaya dan kerap dibully sejumlah kakak kelasnya, belum menunjukkan perkembangan signifikan.
Padahal terduga pelaku adalah orang dekat korban yang berdomisili satu kampung (bertetangga).
Kasusnya pun kemudian menghebohkan hingga diusut pihak Polsek Medan Kota dan kini ditangani di unit PPA Polrestabes Medan. Namun disayangkan proses penyelidikannya pun terkesan lamban.
Sampai saat ini, Unit PPA Polrestabes Medan mengatakan saat ini penyidik telah meminta keterangan dari sejumlah saksi termasuk pihak sekolah. "Sudah ada yang diperiksa dan masih dalam penyelidikan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, Jumat (30/6/2023).
Ia menyebut, pihaknya masih bekerja dan nantinya setelah hasil penyelidikan rampung pihaknya akan membeberkan fakta kasus tersebut. "Nanti akan kita sampaikan, setelah semuanya rampung," lanjut mantan Kapolsek Medan Baru itu.
Sementara itu, terkait hasil visum korban yang sudah dibuat di RSU Bhayangkara Tingkat 2 Medan, Kasat Reskrim Polrestabes Medan itu masih bungkam.
Kronologis
Sebelumnya, seorang anak bernama Ibrahim Hamdi alias Baim (8), meninggal dunia diduga menjadi korban bullying dan penganiayaan oleh sejumlah kakak kelasnya.
Menurut ibu korban, Yusraini Nasution alias Butet, putra sulungnya tersebut baru naik kelas dan masih duduk bangku kelas II SD. Postur tubuh anaknya yang gemuk kerap menjadi ejekan kakak kelasnya yang juga tetangganya. Butet sempat bercerita, sebelum meninggal dunia Baim sempat mengadu kepadanya.
Ketika itu, seusai pulang sekolah, korban datang ke lapak jualannya di depan Masjid Raya Al-Mashun, Kota Medan, Kamis (22/6/2023).
Saat itu, anak pertamanya ini mengeluh kesakitan setelah dianiaya oleh kakak kelasnya sepulang dari sekolah. Bahkan Baim menyebut kerap dipukul.
"Dia kemarin dipukuli sama abang - abang kelasnya, kelas lima kelas enam, sementara anak saya kelas dua SD. Pulang-pulang dia sudah nangis, ngadu dipukuli," kata Butet saat diwawancarai di rumahnya, Rabu (28/6/2023).
Ia menyampaikan, ketika itu dirinya sempat menenangkan anaknya dan mengatakan akan mendatangi rumah abang kelasnya itu untuk mengadukan hal tersebut kepada orangtuanya.
Load more