Jakarta, tvOnenews.com - Santri Ponpes Al Kafiyah salat isya 100 rakaat untuk stok seminggu. Salah satu santri Al Kafiyah mengakui hal itu.
Melansir viva.co.id, seorang content creator mendatangi Ponpes Al Kafiyah. Dia kembali menanyakan perihal salat isya 100 rakaat untuk stok seminggu ke sang ustazah.
Content creator itu mengabadikan sesi wawancaranya lewat video.
“Iya boleh. Bisa,” jawab seorang ustazah yang mengenakan pakaian serba hitam lengkap dengan cadarnya.
Di video lainnya, ustazah tersebut mengatakan kalau dirinya bisa mencatat dosa manusia dan bisa menghapusnya.
“Bisa mencatat dosa manusia. Bisa menghapuskannya,” kata ustazah itu.
Seorang pria lainnya yang sama-sama content creator menanyakan bagaimana caranya mengetahui seberapa besar dosanya dan bagaimana cara menghapusnya.
Yang mengejutkan adalah ustazah itu menjawab cara menghapus dosa dengan menebus sejumlah uang.
“Bayar Pak. Rp50 juta,” jawab ustazah tersebut sambil menengadah tangannya.
Salah satu santri Ponpes Al Kafiyah lainnya juga mengatakan naik haji bukan ke Makkah tapi ke Israel.
Santri Ponpes Al Kafiyah salat isya 100 rakaat untuk stok seminggu. Dok: Istimewa
“Kami punya agama tersendiri,” ujar seorang santri perempuan dalam obrolannya dengan dua pria content creator tersebut.
Beberapa video yang diunggah oleh akun TikTok @Mr.Kontos mengungkapkan di Ponpes Al Kafiyah para santri tidur bareng baik itu santri laki-laki maupun perempuan.
Meski demikian, belum diketahui secara pasti apakah Ponpes Al Kafiyah memang begini adanya atau sekedar setting-an untuk mencari sensasi dan followers.
Apabila dilihat dari videonya, Ponpes Al Kafiyah hanya berupa rumah sederhana, tidak seperti ponpes pada umumnya.
Benar atau tidaknya tentang Ponpes Al Kafiyah itu, warganet tetap ingin ponpes tersebut diusut.
Ponpes Al Kafiyah menjadi perbincangan publik usai video seorang wanita diduga mengimami tiga pria saat salat. Video itu viral di media sosial.
Hingga berita ini naik, belum diketahui video itu setting-an atau bukan. Pihak Al Kafiyah pun belum memberikan klarifikasi.
Meski begitu, MUI mengecam tindakan di sana. (viva/nsi)
Load more