Tak hanya itu, dedengkot Ponpes Al Zaytun mengajarkan cara pelaksanaan naik Haji tanpa pergi ke Mekkah. Para santri hanya disarankan untuk mengunjungi pondok pesantren pada 1 Muharram.
“Yang terakhir ibadah hajinya. Ibadah haji menurut NII gak perlu ke Mekkah. Ibadah haji cukup datang ke Al Zaytun setiap satu tahun sekali pada 1 Muharram,” ungkap Ken Setiawan.
“Tanggal 1 Muharram diartikan sebagai perkumpulan para pejabat dan itu seluruh Korwil. Dulu bahasa kita itu Korwil, dan itu datang melakukan ritual Haji juga di sana. Jadi kalau 1 Muharram datang ke Al Zaytun pasti ramai,” sambungnya.
Ritual tawaf dalam pelaksanaan naik Haji di Ponpes Al Zaytun tidak dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah tapi dengan mengelilingi pondok pesantren.
“Di dalam itu sekitar 250 ribu jamaah hadir semua, masing-masing Korwil juga melakukan ritual ibadah Haji. Keliling tawaf misalnya, kita bukan keliling Ka’bah tapi keliling pesantren yang luasnya 1.200 hektar,” tutur Ken Setiawan.
Tak hanya itu, cara melempar jumrah yang diajarkan di Ponpes Al Zaytun juga sangat berbeda.
“Ada juga istilah melempar jumrah kalau di Mekkah kan menggunakan kerikil. Di Al Zaytun kita sedang membangun gedung, kalau batu kerikil gak kelar-kelar,” ungkap sang alumni ponpes.
Load more