"Selanjutnya, ada kisah menarik saat Rusia masih menjadi Uni Soviet. Bung Karno pernah marah karena mesjid di St Petersberg dijadikan gudang senjata, umat muslim di sana tak bisa beribadah. Beberapa hari kemudian, mesjid itu dibuka untuk umum, tak lagi jadi gudang senjata."
"Bukti betapa Bung Karno disegani dan dihormati dunia, sekaligus menekankan bahwa Bung Karno penyambung lidah rakyat, bukan hanya Indonesia, melainkan dunia," tambahnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Tengah itu mengatakan, Bung Karno lahir dari rakyat dan untuk rakyat.
"Jika diberi Tuhan dua kehidupan, Bung Karno hanya ingin hidupnya dipersembahkan untuk Tanah Air dan Bangsa Indonesia," kata Agustiar Sabran.
Agustiar Sabran mengajak seluruh masyarakat Indonesia meneladani sifat Bung Karno sebagai pemimpin besar dan sangat pro rakyat. Terutama para pemuda.
"Saya ingat betul perkataan Bung Karno, Hidup bukanlah tentang 'Aku Bisa Saja', namun tentang 'Aku Mencoba'. Jangan pikirkan tentang Kegagalan, itu adalah pelajaran," tutupnya.(chm)
Load more