Waduh Ternyata MUI Pernah Telusuri jejak Panji Gumilang dengan NII KW 9 hingga Penggalangan Dana Ponpes Al-Zaytun
- Cepi Kurnia/tvOne
Lanjutnya, pada tahun 2002 Ponpes Al-Zaytun banyak dikaitkan dengan penghimpun dana, karena Panji Gumilang membuat sebuah hierarki kepempinan sendiri.
"Dia punya Bupati, Gubernur, punya Camat," tutur Wakil ketua Umum MUI.
"Seperti sebuah negara berarti pak kalau punya gubernur hingga camat?" tanya Putri Violla, reporter tvOne.
![]()
Wakil Ketua MUI Anwar Abbas. (source: Antara)
Merespons hal itu, Buya Anwar mengungkapkan bahwa indikasi Panji Gumilang mengembangkan gerakan yang namanya NII atau KW 9.
"Jadi kesimpulannya ini sebuah kelompok yang memang bercita-cita untuk mendirikan negara di Indonesia, dan mereka sedang membentuk kepemimpinan sendiri," terangnya.
"Karena mereka membutuhkan dana, maka masing-masing dari mereka itu pimpinan mereka, untuk menghimpun dana, dan memakai setoran ya," tutupnya.
Buya Anwar juga menuturkan bahwa jika para pemimpin tadi bisa memenuhi setoran, maka dia akan mendapatkan bayaran.
Tapi jika tidak mendapatkan atau memenuhi setoran untuk menghimpun dana, maka terpaksa yang bersangkutan harus menutup dengan uang pribadinya.
"Dan ini menimbulkan masalah dan keresehan, mereka-mereka itu merasa terancam karena tidak bisa target yang sudah dibuat," terangnya.
"Sehingga akhirnya mereka menghalalkan segala cara, misalkan mencuri uang bapaknya, mencuri uang saudaranya," sambungnya.
Bahkan, ada banyak keluarga yang datang ke MUI waktu itu yang mengeluh dan mengadukan masalah mereka, karena harta mereka hilang dan habis oleh saudaranya sendiri.
"Karena dicuri untuk kepentingan pembangunan Al-Zaytun," tutupnya. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more