Jakarta, tvOnenews.com - Kabar mengenai pagelaran konser Coldplay di Indonesia belakangan tengan menjadi pembicaraan hangat warganet, baik positif maupun negatif.
Kedatangan band asal Inggris itu ke Indonesia rupanya tidak melulu mendapatkan respons positif dari beberapa kalangan. Bahkan ada yang menolak dengan tegas kehadiran Crish Martin dan kawan-kawan itu.
Tak hanya PA 212, MUI juga ikut mengatakan menolak kehadiran Coldplay. Hal itu sama dengan PA 212 lantaran alasan LGBT.
Setelah gonjang-ganjing penolakan Coldplay, Ustaz Derry Sulaiman rupanya ikut menanggapi hal tersebut. Ia bahkan menyebutkan akan datang ke konser Coldplay.
"Gak penting banget, bagiku konser itu ada enggak ada sama saja. Aku cuma pikir dakwah saja. Kalau sempat ada, aku dakwah di sana. Ada rencana kalau dapat tiket," ujarnya kepada awak media, Minggu (22/5/2023).
Ditanya mengenai tujuannya untuk datang ke konser Coldplay, Ustaz Derry Sulaiman mengaku hanya jalan bersama istrinya saja.
"Datang saja enggak ngomong. Orang lihat pakaianku saja ingat mati. Bukan gue pegang toa terus ceramah di tempat Coldplay, bukan gitu, nanti ditangkap satpam. Aku cuma jalan sama istriku," jelasnya.
Menanggapi tentang penolakan yang dilakukan oleh PA 212 dan MUI, Ustaz Derry Sulaiman menegaskan bahwa hal itu harus dengan cara yang baik.
Pada kesempatan itu, ia juga menegaskan dirinya tak menyukai Colplay justru BMTH.
"PA 212 teman-teman, ana juga alumni. Aku setuju penolakan empat huruf itu cuma harus dengan cara yang baik, karena nanti yang malu bukan hanya personal tapi juga umat Islam. Ah aku juga enggak suka Coldplay. Aku sukanya BMTH sama System of a Down," pungkasnya sambil tertawa.
PA 212 Tak Sudi Coldplay Datang
Polemik kadatangan band asal Inggris Coldplay terus menjadi perbincangan publik, lantaran sikap tegas PA 212 (Persaudaraan Alumni 212) yang menolak kedatangan band dituding kampanyekan gerakan LGBT tersebut.
Konser Coldplay yang bertajuk 'Music of The Spheres World Tour 2023' di Jakarta akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno pada 15 November mendatang.
Tiket dijual mulai dari Rp800 ribu untuk kategori termurah hingga kategori Ultimate Exprience sebesar Rp11 juta. Harga tersebut belum termasuk pajak 15 persen, biaya layanan lima persen dan biaya lainnya.
Konser Coldplay pada 15 November nanti akan menjadi penampilan perdana band asal Inggris Raya itu di Jakarta. Sementara itu, tiket konser Coldplay seharga Rp11 juta terjual dalam waktu kurang dari satu jam.
Tiket yang cepat habis ini menjadi bukti antusiasme dari para penggemar yang menantikan band yang pernah meraih Penghargaan Grammy tersebut. Sementara Indonesia menjadi negara ke-13 dalam jadwal manggung Chris Martin dan kawan-kawan.
Setelah itu grup band asal Inggris tersebut akan mengunjungi Australia dan berakhir di Malaysia.
Dilansir dari akun Twitter @coldplayxtra, Indonesia menempati urutan pertama negara yang paling banyak membicarakan Coldplay di internet dibanding 15 negara lainnya.
Namun rencana kunjungan Coldplay ke Indonesia telah mendapat penolakan dari Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Novel Bamukmin selaku Wasekjen PA 212 hadir sebagai narasumber di catatan demokrasi tvOne, mengungkapkan alasan tegas di balik dirinya menolak konser Coldplay di Indonesia.
"Bahasa tubuh itu sudah jelas bahwa secara langsung kita melihat dikibarkan bendera LGBT," ujarnya yang dilansir dari Youtube tvOnenews, pada Senin (22/5/2023).
Wasekjen PA 212 ini mengungkapkan dari data yang didapatkannya bahwa Chris Martin (vokalis Coldplay) dibesarkan dari keluarga homoseksual.
"Sementara data yang kita dapat, Chris Martin ini dibesarkan dan memang dari keluarga homoseksual, di mana tak bisa diterima oleh masyarakat," lanjutnya.
Hingga kemudian Chris Martin bangkit setelah 15 tahun untuk mempromosikan LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender).
"Karena dikatakan LGBT bukan akhir segala-galanya, itu mungkin kalau di negaranya, tapi di Indonesia beda," ucapnya.
"Kita ini berdasarkan para pendiri bapak bangsa, begitu juga ibu-ibu bangsa semua untuk sepakat untuk Pancasila ini menjadi rujukan kita, pedoman kita untuk hidup kebersamaan, semuanya itu harus kita tunduk sama Ketuhanan yang maha esa." sambungnya.
Novel menyebutkan bahwa dalam sila Ketuhanan yang maha esa, tegas menolak zionis, ateis, komunis hingga menolak LGBT.
Tokoh Ormas Front Pembela Islam LGBT ini menyebut bahwa LGBT adalah penyakit dan bisa dijerat dalam pasal KUHP.
"LGBT ini penyakit, penyakit kejiwaan, penyakit medis. Dan ini adalah tindakan-tindakan kejahatan." ujarnya.
Sosok yang menjadi saksi di pengadilan Ahok ini pun berharap bahwa pemerintah menyetop dan melarang datangnya Coldplay untuk konser di Indonesia.
"Tidak bisakah kita hanya menikmati musiknya saja tanpa terpaut dengan isu LGBT yang didukung?" tanya presenter tvOne.
"Saya balikin kalau bawa musiknya saja, gak usah bawa kampanye-kampanye LGBT, banyak ditolak, Malaysia kemarin nolak, di Qatar ada simbol LGBT ditolak," ucapnya
"Jangan membudayakan atau menternakkan daripada LGTB, karena LGBT itu tindakan-tindakan daripada binatang, binatang saja jantan sama jantan gak kawin," kata Novel Bamukmin.
"Ini manusia yang sudah diberi akal pikiran kok laki sama laki kawin, perempuan sama perempuan kawin, ini lebih daripada anjing, ini udah berbahaya, penyakit yang harus disembuhin, bukan harus didukung, bukan harus dilestarikan peternakan LGBT ini." tegasnya. (ind/ree)
Load more