Purnomo menjelaskan dalam tata pergaulan internasional Bung Karno menginginkan kesejajaran antara negara maju dan negara berkembang demikian juga yang ada di dalam negeri.
Lalu progressive-nya adalah saat ini geopolitik Soekarno ini sudah menjadi geopolitik Indonesia dan itulah wawasan nusantara.
"Cara pandang kita untuk melihat diri kita sendiri dan melihat lingkungan kita dalam tata pergaulan internasional yaitu coexistence. Itulah wawasan nusantara dan geopolitik Indonesia yang diajarkan di Lemhannas," ungkapnya.
Mantan Menteri ESDM ini juga mengatakan jika dalam penelitiannya, Hasto menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang luar biasa.
Bahkan dalam penelitian yang menciptakan buku tersebut sang penulis turut serta menggunakan data yang berjumlah hampir ribuan.
"Dalam penelitiannya ditemukan variabel dan indikator yang terkait dengan aspek kehidupan nasional. Dan itulah yang sekarang ini disebut dengan geostrategi Indonesia, yang tidak lain adalah ketahanan nasional. Itu yang diajarkan di Lemhannas," ucapnya.
Di sisi lain dalam kaitannya dengan ketahanan negara buku ini juga mengisahkan perjuanahan bangsa dibawah kepemimpinan Presiden RI Soekarno, Trikora, dan Dwikora secara progresif kita dalam memperkuat pertahanan negara, deterrence yang kita kembangkan untuk menghadapi ancaman.
Load more