tvOnenews.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato politiknya terkait sosok yang seharusnya menjadi presiden di Pemilu 2024 mendatang.
Di hadapan ribuan simpatisannya, Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya menghargai, usaha para relawan musra yang telah merekomendasikan sejumlah nama sebagai presiden 2024 mendatang.
“Saya amat mengapresiasi apa yang telah dilakukan musra selama ini, menyerap aspirasi rakyat dari seluruh Indonesia,” kata Jokowi.
“Kita (Musra) ingin merawat akar rumput. Calon yang diinginkan oleh rakyat bukan oleh elit,” imbuhnya.
Jokowi di Musra: Ciri presiden 2024 nanti ...
Menurut Jokowi, Indonesia membutuhkan pemimpin yang dekat dengan rakyat, paham hati rakyat, dan paham kebutuhan rakyat.
“Sosoknya harus mau bekerja keras untuk rakyat. Mengerti apa potensi negara, kekuatan dan kelemahan bangsa ini apa, dia harus tahu.
Calon presiden 2024 mendatang, menurut Jokowi harus paham bagaimana cara memajukan negara ini, dari sisi apa.
“Bukan yang duduk di istana untuk rutinitas. Bukan hanya sibuk tanda tangan,” tegasnya.
Pasalnya, Indonesia tengah berkompetisi dengan negara lain di tengah ketidakpastian 10 tahun mendatang.
“Peluang kita menjadi negara maju ada dalam 13 tahun ke depan. Ini disampaikan oleh para pakar, baik dalam negeri maupun luar negeri. Kesempatannya hanya dalam 13 tahun ke depan,” jelas Jokowi.
“Kesempatannya hanya sekali dalam sebuah bangsa. Jangan sampai keliru,” tambahnya.
Maka dari itu untuk memilih presiden di 2024 nanti tidak boleh salah agar bangsa ini tak salah langkah.
“Mangkannya harus tepat dan benar. Jangan grusa-grusu. Jangan tergesa-gesa, karena begitu keliru kita tidak bisa kembali lagi,” terang Jokowi.
“Ketidakpastian global masih akan terjadi 5 hingga 10 tahun ke depan. Maka dari itu nahkodanya harus berani, mengambil resiko untuk kepentingan negara ini,” tambah pria kelahiran Solo itu.
Indonesia butuh pemimpin yang kuat untuk melawan korupsi dan merawat demokrasi.
“Tadi di ruang tunggu para ketua (musra) menyampaikan kepada saya beberapa nama yang kuat. Belum saya buka amplopnya,” bebernya.
Tak ingin buru-buru mengumumkan siapa yang mesti didukung para relawannya, Jokowi masih menantikan pergerakan koalisi partai.
“Harus kita berikan waktu dulu kepada partai atau gabungan partai karena menurut konstitusi yang bisa mencalonkan itu harus memenuhi parliamentary threshold,” ungkapnya.
“Jadi kalau saya ngomong sekarang (siapa yang didukung) ya untuk apa. Jadi itu lah yang disebut strategi. Karena Belanda masih jauh,” imbuhnya.
Terakhir, Jokowi mengapresiasi usaha Musra yang telah menjaring nama-nama yang diinginkan oleh rakyat.
“Saya sangat bangga seluruh relawan masih solid dan kompak. Ini penting. Nanti pada saatnya yang tepat saya bisikin satu per satu,” pungkasnya.
Load more