“Dari awal ada curiosity untuk tahu apakah ini semacam denda yang menganggap MUI ini biang kerok atau memang dia ditanam dari awal untuk memudahkan menghubungkan peristiwa-peristiwa yang menyangkut keagamaan,” sambungnya.
Dia menekankan bahwa peristiwa penembak di kantor MUI bisa menciptakan pandangan publik tentang isu agama menjelang Pemilihan Umum (Pemilu).
“Jadi nanti akan ada lagi line-up di dalam pikiran publik tentang kedudukan isu agama di dalam politik menjelang Pemilu,” ungkap Rocky.
“Kita tahu setiap menjelang Pemilu, isu agama itu naik dan juga isu ketegangan di antara aparat-aparat negara,” lanjutnya.
Mantan pengajar dan alumni Universitas Indonesia (UI) mengatakan bahwa pelaku penembakan kantor MUI pasti telah diberikan berbagai kalkulasi yang aman.
“Dari awal si pelaku ini udah diasuransikan secara aman dan kalkulasi-kalkulasi dibikin, atau mungkin sejak itu semacam dilakukan pembinaan mental, lalu obat-obatan disuplai supaya kelihatan dia gak punya lagi fungsi kesadaran,” ungkap Rocky.
Pelaku yang tewas setelah melakukan penembakan kantor MUI menuai pertanyaan besar di masyarakat. Rocky Gerung menilai bahwa ada sebuah rencana besar yang memang sengaja didesain menjelang Pilpres 2024.
Load more