"Tapi begitu mau tanda tangan berbagai surat, dia gak baca, lalu diberi paspor kirim ke luar negeri lalu jadi budak tidak digaji, yang bekerja di kapal-kapal sampai mati, ada yang dibuang di laut dan sebagainya, ada yang kapalnya ditenggelamkan karena dikejar oleh aparat, dan sebagainya, itu banyak sekali," bebernya.
Mahfud menyampaikan, pihaknya telah membuat semacam shock therapy kepada para pelaku TPPO. Dia juga memastikan akan segera menangkap pelakunya.
"Mungkin hari ini atau besok atau minggu depan itu sudah akan dilakukan. Kita akan menangkap pelaku penyalur sindikat di suatu daerah," ujar Mahfud.
Bahkan, nama dan data para pelaku TPPO yang menjadi target sudah ia setorkan kepada Bareskrim Polri.
"Nama-nama dan targetnya sudah kita berikan kepada Bareskrim, Kabareskrim Polri untuk segera dieksekusi ditangkap pelakunya dulu," terangnya.
Setelah nantinya berhasil menangkap sindikatnya, Mahfud akan ke daerah-daerah. Termasuk di pemerintah sendiri, seperti Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Hukum dan HAM yang menerbitkan paspor, izin di Kepolisian, hingga Kepariwisataan.
"Itu semua punya andil karena misalnya banyak sekali dari daerah itu orang yang profilnya miskin tapi mau berwisata ke luar negeri, dikirim juga, sesudah di luar negeri dijual." pungkas Mahfud
Load more