Jakarta, tvOnenews.com - Misteri tewasnya pelaku aksi penembakan di Gedung MUI Pusat, Jakarta, akhirnya terungkap. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin dalam keterangan menyatakan, jika pelaku tewas bukan ditembak aparat, malainkan tewas saat hendak dibawa ke Rumah Sakit.
Komarudin menambahkan, jika saat dilakukan penggeledahan petugas menemukan obat-obatan di dalam tas pelaku saat melakukan aksi penembakan kantor MUI Pusat.
"Iya iya (ditemukan) satu kumpulan obat di dalam tas. Tidak diketahui jenis apa obatnya," ujar Komaruddin "Agak banyak ya, itu lagi didalami sama dokkes," sambungnya.
Hingga saat ini, kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian pelaku aksi penembakan Gedung MUI Pusat Jakarta yang menyebabkan dua staf terluka dan harus mendapat perawatan medis.
Diketahui, Polda Metro Jaya juga menyebutkan keinginan Mustofa diakui menjadi wakil nabi menjadi motif sementara dia melakukan penembakan di Kantor MUI Pusat, Jakarta.
"Kita berkoordinasi dengan Polda Lampung. Kita lihat sejarahnya dari tersangka ini. Memang dari alat bukti yang ada tulisan-tulisan. Yang pertama, motif sementara bahwa yang bersangkutan ini ingin mendapat pengakuan sebagai wakil nabi," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi, Selasa (2/5/2023).
Salah satunya, lanjut Hengky, tertulis yang berdasarkan hadis di akhir zaman ada 73 golongan dalam Islam. Hanya satu golongan yang diakui dan itu adalah saya (Mustofa) sebagai wakil Tuhan.
Hengky juga mengungkap jika pelaku tak diakui sebagai nabi, pelaku sudah menyiapkan rencana terhadap pejabat pemerintahan dan MUI.
"Dari surat itu menyatakan apabila dia tidak diakui sebagai wakil nabi maka akan lakukan tindakan kekerasan terhadap pejabat-pejabat negeri dan juga MUI dengan mencari senjata api berdasarkan surat-surat itu," terangnya.
hal tersebut juga dibenarkan Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Ni'am Sholeh. Ia mengungkapkan MUI sempat menerima surat dari seseorang bernama Mustofa asal Lampung sebelum insiden penembakan di kantor MUI berlangsung pada Selasa (2/5/2023) siang lalu.
"Surat terakhir yang kita terima sudah dari 2022. Intinya ada seseorang bernama Mustofa dari Lampung meminta ketua MUI yang merepresentasikan pewaris nabi untuk mempersatukan umat," ujar Asrorun. Namun, Asrorun juga belum yakin apakah sosok bersangkutan yang melakukan penembakan di kantor MUI adalah benar Mustofa. (ant/mii)
Load more