ADVERTISEMENT

LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kolase dua pasangan suami istri asal Kabupaten Pesawaran, Lampung menjadi korban pembunuhan berantai Mbah Slamet berkedok dukun pengganda uang
Sumber :
  • Tim TvOne/Pujiansyah

Kisah Perjalanan Dua Pasutri Lampung Kenal Mbah Slamet hingga Tewas Dibunuh

Pembunuhan berantai 12 orang yang dilakukan Slamet Tohari atau Mbah Slamet, berkedok dukun pengganda uang menguak kisah bagi dua pasangan suami istri (Pasutri)
Jumat, 7 April 2023 - 13:42 WIB

Pesawaran, tvOnenews.com - Pembunuhan berantai 12 orang yang dilakukan Slamet Tohari atau Mbah Slamet, berkedok dukun pengganda uang menguak kisah bagi dua pasangan suami istri (Pasutri) asal Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Dua pasutri tersebut bernama Irsad (44) dan Wahyu Triningsih (41), lalu Suheri (53) dan Riani (50). Mereka menjadi korban kekejaman Mbah Slamet yang menjanjikan korbannya bisa menggandakan uang dengan cepat.


Keempat korban berkenalan dengan Mbah Slamet melalui seseorang bernama Kijo, warga Kabupaten Lampung Tengah. Kijo mengatakan kepada Irsad dan Suheri bahwa Mbah Slamet adalah dukun sakti yang bisa menggandakan uang.

Mendengar ucapan Kijo, para korban pun tertarik dan berangkat ke Banjarnegara untuk menemui Mbah Slamet pada pertengahan 2021. Usai bertemu dengan Mbah Slamet, mereka pun kembali pulang ke Lampung dan kembali berangkat ke Banjarnegara pada Agustus 2021.

Keberangkatan kedua kalinya ini, Irsad dan Suheri turut membawa istrinya masing-masing. Sebulan setelah berangkat, pihak keluarga masih bisa berkomunikasi dengan dua pasutri itu pada September 2021.

Saat dihubungi, para korban mengaku akan pulang ke Lampung. Suheri dan Riani menghubungi keluarga di tanggal 8 September 2021. Sementara Irsad dan Wahyu Triningsih menghubungi keluarga di tanggal 12 September 2021.

Namun, keempatnya tak kunjung pulang dan tidak dapat dihubungi lagi. Hingga akhirnya, pihak keluarga mengetahui kalau keluarganya menjadi korban pembunuhan Mbah Slamet. Semua korban dikubur oleh Slamet di sebuah lereng bukit yang tertutup dengan tanaman singkong dan puspa yang tumbuh di atasnya.

Kapolres Pesawaran, AKBP Pratomo Widodo mengatakan, pihaknya akan membantu Polres Banjarnegara dalam melakukan pencarian terhadap Kijo yang menjadi penghubung kedua pasutri itu ke Mbah Slamet.

"Jadi menghubungkan antara siapa yang memperkenalkan dengan Dukun Slamet ini, ada satu orang. Saya sudah koordinasi juga dengan Polres Banjarnegara, mungkin nanti akan diambil keterangannya apakah dia terlibat atau menjadi korban juga dari Mbah Slamet," kata AKBP Pratomo Widodo, Rabu (6/4/2023).

Irsad (44) dan istrinya Wahyu Tri Ningsih (41) warga Jalan Branti Raya, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, juga menjadi korban pembunuhan berantai Mbah Slamet berkedok dukun pengganda uang.

Identitas kedua korban berhasil diidentifikasi setelah polisi menunjukkan foto dari kedua korban dan dibenarkan oleh Slamet Tohari. Keduanya berpamitan dengan keluarganya untuk bekerja mengajar kursus. Mereka meninggalkan dua putri yang masih belia, satu pelajar SMK dan satunya masih usia 3 tahun.

"Izinnya kan pamitan kerja. Disana ada kerjaan buat ngajarin kursus. Dibayarnya perjam," kata Helmi, kakak perempuan Irsad saat ditemui tvOnenews.com, Rabu (5/4/2023).

Helmi mengungkapkan, keduanya pergi berpamitan dan telah hilang komunikasi lebih dari satu tahun lalu. Kedua korban meninggalkan dua orang anak. "Setelah pamitan, tidak ada komunikasi lagi," ungkapnya.

Saat ditanya kapan pamitannya kedua korban, Helmi mengaku lupa tanggal dan bulan pastinya. Namun, keduanya sudah pergi lebih dari satu tahun. "Kalau bulan dan tanggal keduanya pamitan saya lupa. Lebih dari setahun," ucapnya.

Sedangkan, Suheri (53) dan istrinya Riani (50), memiliki sosok kepribadian yang baik di masyarakat. Keduanya dikabarkan menjadi korban pembunuhan Mbah Slamet.

Keduanya memiliki dua orang anak yakni Rian aditya Mahendra (28) dan Rani dwi Wulandari (22). Rian telah memiliki dua orang anak, sedangkan Rani masih lajang dan bekerja di Bandar Lampung.

Rani, anak ke dua dari pasangan suami istri Suheri dan Riani menceritakan bahwa dirinya putus komunikasi dengan kedua orang tuanya itu tanggal 8 September 2021 memberi kabar kalau mau pulang dari Pulau Jawa.

"Waktu berangkat pamitan ada proyek. Ayah kan pemborong. Mau borong rumah. Tapi, awalnya bukan di Semarang. Tapi, Tulung Agung Padepokan," kata Rani, Kamis (6/4/2023).

Selain itu kata Rani, kalau ditanya soal pulang ayahnya menjawab sebentar lagi beberapa hari lagi. " Ayah terakhir telp tidak ke angkat jam 5.30 WIB. Dan 5.30 WIB sudah tidak aktif tanggal 8. Kedua no telp sudah tidak aktif," ungkapnya.
 
Menurut Rani, dalam kesehariannya kedua orang tuanya itu sosok orang tua yang baik, ramah. Awalnya mengetahui kabar itu Rani melihat di sosial media.

Dan sebelumnya Rani pernah video call bersama ibunya di lokasi tersebut. Rani pun meminta agar pelaku dihukum yang setimpal atas perbuatannya. (puj/haa)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Imbau Jemaah Tidak Tergiur ke Tanah Suci Tanpa Visa Haji, Menag: Saudi Super Ketat!

Imbau Jemaah Tidak Tergiur ke Tanah Suci Tanpa Visa Haji, Menag: Saudi Super Ketat!

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengimbau jemaah untuk tidak memaksakan diri ke Arab Saudi tanpa visa haji. 
Dosen Pembantu UINSU Dilaporkan ke Polda Sumut Kasus Dugaan Kekerasan Seksual

Dosen Pembantu UINSU Dilaporkan ke Polda Sumut Kasus Dugaan Kekerasan Seksual

Dosen pembantu sekaligus Ketua Umum Mimbar Batubara Sumut, ustaz Abu Hasan Asya'ri yang dikenal AHA dilaporkan ke Polda Sumut atas Dugaan Kekerasan Seksual
Diduga Keracunan Makanan, Puluhan Siswa SMAN 1 Matauli Pandan Dievakuasi ke Rumah Sakit

Diduga Keracunan Makanan, Puluhan Siswa SMAN 1 Matauli Pandan Dievakuasi ke Rumah Sakit

Puluhan siswa/siswi SMAN 1 Matauli Pandan, di Kabupaten Tapteng, Sumut diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu makan siang
Gubernur Jabar Kena Ultimatum Ormas Grib Jaya, Dedi Mulyadi: Saya Tidak akan Pernah Mendengarkan Ancaman

Gubernur Jabar Kena Ultimatum Ormas Grib Jaya, Dedi Mulyadi: Saya Tidak akan Pernah Mendengarkan Ancaman

Soal ultimatum yang diberikan Ormas Grib Jaya, melalui juru bicara Ketua Umum sekaligus Kepala Bidang Komunikasi Publik DPP GRIB Jaya, Razman Nasution
PDIP Kecam Aksi KKB Serang Komnas HAM: Pemerintah Harus Tegas!

PDIP Kecam Aksi KKB Serang Komnas HAM: Pemerintah Harus Tegas!

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, TB Hasanuddin mengecam keras aksi penembakan yang dilakukan KKB terhadap rombongan Komnas HAM Perwakilan Papua.
Saran Menohok Golkar soal Pengganti Kepala PCO

Saran Menohok Golkar soal Pengganti Kepala PCO

Sekjen Partai Golkar Sarmuji menanggapi soal Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi yang mengundurkan diri dari jabatannya. 

Trending

Ciro Alves Batal Tinggalkan Persib meski Sudah Umumkan Pamit kepada Bobotoh? Manajemen Maung Bandung Malah Beri Isyarat Begini

Ciro Alves Batal Tinggalkan Persib meski Sudah Umumkan Pamit kepada Bobotoh? Manajemen Maung Bandung Malah Beri Isyarat Begini

Ciro Alves batal tinggalkan Persib Bandung meski sudah pamitan kepada bobotoh? manajemen Pangeran Biru malah beri isyarat begini.
Setelah Tak Lagi di Red Sparks, Megawati Hangestri Ungkap Sosok Sebenarnya Ko Hee-jin di Matanya: Dia Lama Kelamaan jadi...

Setelah Tak Lagi di Red Sparks, Megawati Hangestri Ungkap Sosok Sebenarnya Ko Hee-jin di Matanya: Dia Lama Kelamaan jadi...

Megawati Hangestri Pertiwi resmi tak berseragam Red Sparks lagi untuk musim depan, saat proses perpisahan di bandara Incheon Korea, Megawati sebut Ko Hee-jin..
Aliansi Mahasiswa Indonesia Sebut RUU TNI Langkah Ketahanan Nasional Hadapi Tantangan Global

Aliansi Mahasiswa Indonesia Sebut RUU TNI Langkah Ketahanan Nasional Hadapi Tantangan Global

Aliansi Mahasiswa Indonesia menggelar diskusi publik bertajuk 'RUU TNI Disahkan: Kita Harus Apa?'.
Dedi Mulyadi Beberkan Kriteria Siswa yang Masuk Barak Meliter, Berikut Daftarnya

Dedi Mulyadi Beberkan Kriteria Siswa yang Masuk Barak Meliter, Berikut Daftarnya

Belakangan ini, warga Jabar dikejutkan dengan kebijakan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi soal siswa bandel akan dimasukan ke barak meliter.
Setiap Masuk dan Keluar Kamar Mandi, Bacalah Doa ini Agar Terhindar dari Gangguan Setan

Setiap Masuk dan Keluar Kamar Mandi, Bacalah Doa ini Agar Terhindar dari Gangguan Setan

Agar tidak diganggu oleh setan maka sebaiknya membaca doa, baik saat masuk maupun keluar kamar mandi. Berikut doa masuk dan keluar kamar mandi
Siap Kalahkan China dan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Erick Thohir Sebut Timnas Indonesia Lakukan Latihan Khusus Ini

Siap Kalahkan China dan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Erick Thohir Sebut Timnas Indonesia Lakukan Latihan Khusus Ini

Ketum PSSI Erick Thohir mengungkap persiapan Timnas Indonesia jelang melawan China dan Jepang pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C.
Jelang Akhri Musim Liga 1 Indonesia, PSIS Semarang Tunjuk Muhammad Ridwan Gantikan Pelatih Gilbert Agius

Jelang Akhri Musim Liga 1 Indonesia, PSIS Semarang Tunjuk Muhammad Ridwan Gantikan Pelatih Gilbert Agius

Manajemen PSIS Semarang memberi kejutan jelang ahir musim Liga 1 Indonesia terkait nasib pelatih Gilbert Agius.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT