Medan, tvOnenews.com - Jenni Irene Boru Simorangkir, istri almarhum Bripka AS kini harus menjadi ibu sekaligus ayah bagi kedua putranya, Broms dan Ben. Kepada tvonenews.com, Jenni pun membeberkan pengakuan suaminya sebelum ditemukan tewas pada 6 Februari 2023 lalu.
"Almarhum pernah berkata pada saya, ia berjanji bakal membongkar dugaan megakorupsi yang terjadi di UPTD Samsat, Pangururan, Samosir. Bahkan bercerita, bakal banyak pihak-pihak yang terlibat,” ungkap Jenni, Jumat (31/3/2023) di Mako Polda Sumut.
Pengakuan itu, kata Jenni, disampaikan almarhum suaminya ketika Polres Samosir mulai menyelidiki kasus penggelapan pajak Rp2,5 miliar yang melibatkan suaminya bersama sejumlah rekannya termasuk pegawai Bapenda.
“Cuma almarhum cerita bakal dibongkar. Tetapi jikalau dia membongkar bakal banyak yang kena,” ucapnya lagi.
Kemudian, Jenni mengaku tetap tak percaya jika suaminya yang merupakan personel Satlantas Samosir itu tewas bunuh diri. Menurutnya, jika Arfan beritikad bunuh diri, tak mungkin ia mau membayar bahkan sampai nekat menjual rumah mereka dan mencari pinjaman ke bank.
“Saya sudah cerita sama family dan siap membantu, rumah kami pun dijual jadi almarhum cerita kepada saya,” ungkapnya.
Kemudian, dengan raut wajah letih sambil mengela nafas panjang, Jenni melanjutkan keterangannya. "Sebelum tewas, almarhum suami saya ini mengaku diancam Kapolres Samosir AKBP Yogie Suhardiman. Ancaman Pak Kapolres itu ditujukan ke anak istri,” katanya.
"Tanggal 3 Februari ketika itu, dalam cerita suami saya, Kapolres Samosir AKBP Yogie berjanji bakal membikin menderita anak dan istrinya (saya dan anak-anak). Namun ketika itu saya tidak mengetahui pasti kalimat dibuat susah seperti apa yang dimaksud AKBP Yogie. Dan sama sekali saya tidak menyangka dan ternyata kesannya inilah kondisi menderita itu,” sebutnya.
Jenni pun bercerita saat terakhir, (3/2/2023) dia bersama suaminya, sebelum ditemukan tewas di sebuah tebing di Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan. “Saat itu dia pamit bekerja mengenakan kaus dinas Polisi, sepatu dan sepeda motornya,” kenang Jenni.
Namun, setelah itu Arfan tak pernah kembali sampai akhirnya ditemukan tewas di tebing curam di Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir oleh sesama rekan polisinya pada 6 Februari.
“Saya minta tolonglah jujur. Kasihan anak-anak saya nan terus-terusan mencari papinya dan sampai sekarang mereka belum percaya jika papinya sudah meninggal,” katanya.
Laporkan Suami Hilang Sempat Ditolak di Mako Polres Samosir
Pada tanggal 8 Februari 2023, jenazah Bripka Arfan Saragih dikebumikan. Itu adalah hari kedua pascapenemuan jenazahnya di tebing curam Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir oleh sesama rekan polisinya.
Jenni mengaku tidak diberitahukan lokasi penemuan jasad suaminya, dan hanya melihat almarhum suaminya di rumah sakit.
"Padahal di hari tanggal 6 Februari saya berada di Mako Polres Samosir mencari tahu keberadaan suami sekaligus hendak melaporkan kehilangan suaminya. Namun saya tidak diberitahukan lokasi penemuan jasad suami, bahkan laporan yang hendak saya buat atas kehilangan suami sejak tanggal 3 Februari tidak diterima. Dalihnya belum lebih dari 3x24 jam,” sebut Jenni.
Pada saat pemakaman, pihak keluarga mendapatkan selembar kertas bermaterai yang ditandatangani Kabag SDM Polres Samosir Kompol Saut Tulus Panggabean dan juga ditandatangani oleh tiga orang sebagai saksi.
Surat Pernyataan tewasnya Bripka AS yang dikeluarkan oleh Polres Samosir
Surat itu berisi pernyataan Kompol Saut Tulus Panggabean yang menegaskan Bripka Arfan Saragih dimakamkan tanpa upacara pemakaman resmi layaknya anggota Polri.
Dalam penjelasannya, disebutkan bila Bripka Arfan Saragih, merupakan Pejabat Sementara Kanit Dalmas I Sat Samapta Polres Samosir meninggal bunuh diri. Sesuai ketentuan kematiannya tercela sebagai oknum Polri.
"Pemakaman suami saya tidak dengan upacara pemakaman resmi anggota Polri. Di surat Kabag SDM Polres Samosir, suami saya disebut bunuh diri. Padahal hasil outopsi atau visum et repertum yang sudah dibuat, belum keluar. Dan kematian almarhum suami baru resmi diumumkan tewas bunuh diri tenggak sianida pada Selasa tanggal 14 Maret 2023,” lanjut Jenni.
"Pertanggal 1 Maret lalu, sebulan tak ada keluar gaji almarhum suami. Dan sepertinya sudah diputus dengan keluarnya surat pernyataan Kabag SDM Polres Samosir, Bapak Kompol Saut Tulus Panggabean. Karena yang pegang ATM gaji almarhum selama ini saya dan sudah saya cek itu,” ungkapnya. (ysa/wna)
Load more