“Kita di bawah satu komando, yakni Presiden yang menegaskan bahwa kita harus membajak krisis demi meneruskan agenda strategis mewujudkan Indonesia Maju,” tegas Moeldoko.
Dia mengatakan terciptanya lompatan dan percepatan di masa krisis COVID-19 menjadi bukti adanya ketangguhan kolektif setiap individu dan bangsa. Mulai dari penanganan lonjakan kasus COVID-19 gelombang kedua hingga percepatan vaksinasi.
“Kasus COVID-19 berhasil kita kendalikan, kita juga cepat memutus penularan dengan tracing, tracking, dan testing dengan solusi digital Peduli Lindungi. Selain itu, dilakukan percepatan vaksinasi merah putih untuk mendorong swadaya vaksin,” lanjutnya.
Di sektor ekonomi, kata Moeldoko, pemerintah berhasil melewati ancaman resesi dengan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui bantuan sosial kepada masyarakat miskin dan insentif untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kebijakan kartu prakerja menjadi penolong dan menahan lajunya angka pengangguran.
“UMKM yang menjadi penyangga kita di krisis ekonomi 1998, kembali menjadi pilar kuat di masa krisis pandemi. Digitalisasi UMKM terus digenjot dan berbagai insentif dikeluarkan untuk menjaga kondisi bisnis UMKM,” terang Moeldoko.
Ia menambahkan kondisi krisis COVID-19 tidak menyurutkan reformasi birokrasi dan deregulasi. Selain itu, konsolidasi riset terus dilakukan untuk memastikan talenta-talenta unggul dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.
Tradisi penyusunan laporan capaian kinerja dimulai sejak 2015 setiap tanggal 20 Oktober. Laporan ini adalah bentuk pertanggungjawaban jalannya pemerintahan dalam satu tahun terakhir.
Load more