Jakarta, tvOnenews.com – Sempat viral pada tahun 2016, publik tentu tidak asing dengan nama Jessica Kumala Wongso atau Jessica Wongso.
Diketahui Jessica merupakan terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan menggunakan segelas es kopi vietnam. Hingga kini kasus Jessica Wongso ini akrab dikenal dengan kasus kopi sianida.
Nama ini dilekatkan pasca ditemukan sianida di dalam tubuh Wayan Mirna Salihin yang akhirnya menjadi penyebab ia kehilangan nyawa. Jessica Wongso dituding menjadi pelaku dalam pembunuhan yang menyebabkan tewasnya Wayan Mirna ini.
Meski begitu, hingga akhir dari persidangannya, Jessica Wongso masih tidak mengaku membunuh Mirna. Dirinya membantah semua tuduhan dan tampak terlihat tenang dalam segala agenda persidangan maupun wawancara.
Hal ini membuat publik memandang keanehan dalam sikap Jessica Wongso. Pasalnya, perempuan ini terlihat begitu tenang dalam setiap kesempatan.
Menjawab hal tersebut, Jessica Wongso dalam tayangan YouTube Kompas TV tanggal 4 Agustus 2016 mengaku jika bersikap tenang dan diam memang personality-nya.
“Personality saya memang kayak gitu, mau bagaimana juga saya tenang aja. Tapi di otak saya mikirnya banyak, ‘Aduh ini kenapa si Mirna ya?’” ungkap Jessica Kumala Wongso.
Jessica Wongso dan Wayan Mirna bertemu bersama dua sahabatnya yang lain, Hani Boon Juwita dan Vera pada 6 Januari 2016. Pertemuan ini dilakukan di Olivier Café, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
Sayangnya, pada kesempatan tersebut Vera harus absen sehingga yang haidr hanya 3 orang saja. Ketika hari nahas tersebut, Jessica Wongso menjadi orang pertama yang hadir di Olivier Café yakni sebelum pukul 16.00 WIB.
Sebagai orang yang datang pertama, Jessica Wongso berinisiatif untuk memesan terlebih dahulu untuk kedua temannya. Ia memesan es kopi vietnam dan dua cocktail pada agenda tersebut.
Namun tak lama berselang, Mirna tiba bersama Hani, sementara Jessica sudah menunggu di meja nomor 54. Usai bertegur sapa, Mirna meminum es kopi vietnam yang telah disiapkan oleh Jessica Wongso.
Ketika meminumnya Mirna mengeluh bahwa kopi yang dipesan berbau menyengat dan rasanya aneh. Pasca mengatakan hal tersebut Mirna tiba-tiba kejang-kejang serta keluar busa dari mulutnya.
Melihat kondisi Mirna tersebut, teman-temannya berinisiatif membawanya ke sebuah klinik di mal tersebut. Namun sayangnya nyawa Mirna sudah tidak tertolong lagi ketika melakukan perjalanan ke Rumah Sakit Abdi Waluyo.
Setelah digelar sejumlah penyidikan dan penyelidikan, Jessica Wongso ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus meninggalnya Wayan Mirna Salihin ini. Pasalnya, setelah penyelidikan ditemukan racun sianida sekitar 3,75 miligram di dalam tubuh Mirna.
Atas hal ini, Jessica Wongso resmi divonis pidana 20 tahun penjara pada 27 Oktober 2016.
Ketika nama Jessica Wongso naik ke permukaan, publik sempat mengira bahwa ia merupakan putri konglomerat. Jessica bahkan disebut-sebut sebagai seorang keturunan dari pengusaha sukses di Australia.
Menanggapi hal tersebut ibunda Jessica Wongso, Imelda Wongso, angkat bicara. Dalam tayangan berjudul “Imelda Wongso Beberkan Bisnis Ayah Jessica”, sang ibu bercerita mengenai latar belakang Jessica Wongso.
Ketika ditanya terkait kebenaran bahwa sang suami merupakan konglomerat, Imelda Wongso dengan tegas membantah.
“Itu nggak bener. Nggak bener semua. Anak tante cuman kerja aja semua kerja. Makan gaji, hanya itu,” ungkap Imelda Wongso pada Kompas TV (28/10/2016).
Lantas ketika ditanya mengenai di mana sosok ayah Jessica, Imelda Wongso menyebut bahwa suaminya sedang sakit kala itu.
“Bapak itu kan ada sakit, setahun setengah yang lalu dia baru operasi kepalanya, jadi dia nggak boleh stres. Kalau dia stres nanti takut juga. Kakak-kakaknya juga udah pesen, kalau bisa Papanya nggak usah tampil,” ungkap Imelda Wongso.
“Dia ngomong juga nggak bisa. Jadi dia itu nggak mau tampil karena begitu, jadi biarkan dia cuman berdoa aja buat Jessica,” tambah Imelda.
Terkait rumor bahwa ayah Jessica memiliki pabrik, sang ibunda juga menampiknya.
“Kita orang bukan punya pabrik. Kita orang agen plastik. Jadi bukan pabrik, yang produksi bukan kita orang. Kita hanya agennya aja,” ungkap Imelda Wongso. (Lsn)
Load more