Jakarta, tvOnenews.com - Rekonstruksi pada kasus penganiayaan anak yang dilakukan oleh Mario Dandy terhadap David telah digelar pada Jumat (10/3/2023) lalu. Namun beberapa momen masih menjadi perhatian bagi publik.
Pihak kepolisian menggelar Rekonstruksi di lokasi kejadian tempat Mario Dandy melakukan penganiayaan terhadap David, di kawasan Perumahan Green Permata Residence, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Mario Dandy bersama Shane Lukas hadir dalam rekonstruksi, namun AG kekasih Mario Dandy yang juga terlibat dalam peristiwa tersebut tidak dihadirkan, sebab AG masih dibawah umur.
Banyak warganet yang menyoroti sepatu Mario sebab harganya yang terbilang cukup membuat Anda geleng-geleng kepala.
Ingin tahu berapa harga sepatu yang dipakai Mario Dandy saat gelar rekonstruksi, simak informasinya berikut ini.
Mario Dandy Tertangkap Kamera sedang Menangis saat Gelar Rekonstruksi, Jumat (10/3/2023). (tim tvOnenews - Julio Trisaputra)
Tersangka penganiayaan David Ozora, Mario Dandy Satriyo menangis saat rekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP), Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2023).
Berdasarkan pantauan tvOnenews.com Mario Dandy tampak menangis tersedu saat rega adegan penganiayaan terhadap David Ozora.
Tangisan Mario Dandy pecah saat anak eks Pejabat Pajak Kemenkeu ini memperagakan tendangannya kepada David Ozora.
Meski tak terlihat jelas karena Mario menggunakan masker saat reka adegan, namun tampak jelas Mario berkali-kali terisak dan matanya berkerut.
Bahkan muncul reaksi dari warga yang ikut menyaksikan reka adegan penganiayaan tersebut.
"Huuu... air mata buaya," teriak warga.
Selain menangis Mario Dandy tampak terus menunduk sepanjang reka adegan di tempat kejadian perkara (TKP).
Belum jelas apa yang menyebabkan Mario Dandy menangis saat peragakan adegan menendang David Ozora dengan sadis.
Selain itu, pria berumur 20 tahun tersebut juga tertangkap oleh kamera sedang mengusap air matanya berkali-kali. Momen ini tersebar di media sosial, salah satunya diunggah oleh pengguna media sosial TikTok @ekoriswanto10.
Pada akun tersebut, warganet membanjiri komentar terhadap kejadian tersebut, khususnya kepada Mario Dandy.
“Proses pendewasaan orang memang beda-beda, jalanin aja Mario. Semoga ini semua bisa jadi pelajaran penting buat masa depan mu agar bisa jadi orang yang lebih baik,” ungkap salah satu warganet dalam kolom komentar dalam unggahan @ekoriswanto10.
“Mungkin ini cara Tuhan menegur orang tua mu dan Mario bisa bertobat dan menyadari segala tindakan Mario yang salah,” komentar warganet lainnya.
“Semoga ini menjadi pelajaran yang berharga, buat kita semua khususnya buat Mario,” tulis warganet lainnya.
Media Sosial kini sedang ramai diperbincangkan mengenai sepatu yang sempat dipakai oleh Mario Dandy saat gelar Rekonstruksi beberapa waktu lalu.
Pasalnya, Tersangka Shane Lukas tampak hanya mengenakan sandal ketika hadir dalam rekonstruksi tersebut. Sementara itu, Mario Dandy mengenakan sepasang sepatu yang dinilai bukanlah sepatu biasa.
Diketahui, Mario Dandy mengenakan sepatu bermerek Nike Fly by Mid 2 berwarna hitam dan putih. Bila dilansir dari situs resmi Nike, tipe tersebut kini telah tidak diproduksi lagi sebab produk barunya telah rilis, yaitu Nike Fly by Mid 3.
Sepatu basketball ini memiliki harga resmi ¥4,999 atau senilai Rp575,118.78. Bila dilansir dari beberapa ecommerce yang berada di Indonesia, sepatu Nike Fly By Mid 2 dibandrol dengan harga Rp800 ribu hingga Rp1,4 Juta.
Sepatu Nike Fly by Mid 2 yang dikenakan Mario Dandy saat rekonstruksi. (ist)
Meski sepatu yang dikenakan Mario menjadi perhatian warganet, namun sepatu tersebut bukanlah miliknya. Sepatu Nike Fly by Mid 2 tersebut diketahui milik seorang penyidik bernama Bripka Hary.
Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan Mario harus menggunakan sepatu agar dapat menyesuaikan kondisi saat gelar rekonstruksi tersebut.
“(Mario mengenakan sepatu) untuk menyesuaikan situasi (penganiayaan terhadap D) yang sebenarnya,” ungkap Kombes Hengki Haryadi kepada awak media, pada Minggu (12/3/2023).
Hengki mengatakan pada waktu penganiayaan terhadap D, Mario Dandy mengenakan sepatu. Hal ini digunakan untuk pihak kepolisian agar dapat menganalisis apakah sepatu yang dikenakan dapat menjadi alat kejahatan atau tidak.
“Saat kejadian, MDS (Mario) menggunakan sepatu saat melakukan penganiayaan dalam bentuk injakan ataupun tendangan ke arah yang vital, yaitu kepala dan kepala belakang atau tengkuk,” ujarnya.
“Penyidik bisa menganalisis apakah sepatu tersebut merupakan instrumental delik atau alat kejahatan yang bisa berpengaruh terhadap fatalitas luka terhadap korban,” sambungnya.
Sepatu yang dikenakan oleh Mario tidak dapat digunakan sebab telah dijadikan sebagai barang bukti, sepatu dengan merk Puma tersebut telah ditunjukkan kepada pihak media pada saat konferensi pers penetapan tersangka Mario pada (22/3/2023) lalu. (muu/kmr)
Load more