LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kisah Sedih John Kei yang Jarang Diketahui Orang, Preman Paling Ditakuti di Ibukota Itu Ceritakan Masa Kecilnya, Merantau, hingga Momen Pertama Kali Bunuh Orang saat Usia Baru …
Sumber :
  • tvonenews.com

Kisah Sedih John Kei yang Jarang Diketahui Orang, Preman Paling Ditakuti di Ibukota Itu Ceritakan Masa Kecilnya, Merantau, hingga Momen Pertama Kali Bunuh Orang saat Usia Baru …

Sosok John Kei dikenal sebagai preman yang paling ditakuti di ibukota Indonesia. Reputasi kriminalnya tak bisa dianggap sepele, dia bahkan tak segan membunuh..

Rabu, 8 Maret 2023 - 15:44 WIB

tvOnenews.com - Sosok John Kei dikenal sebagai preman yang paling ditakuti di ibukota Indonesia. Reputasi kriminalnya tak bisa dianggap sepele, dia bahkan tak segan membunuh sosok penting di sebuah hotel mewah Jakarta.

Di balik keganasannya menghabisi nyawa orang, John Kei mempunyai kisah sedih yang jarang orang ketahui.

Pemilik nama lengkap John Refra itu menceritakan perjalanan hidupnya kepada presenter ternama Andy F Noya dalam acara Kick Andy Metro TV pada Jumat (12/4/2019).

John Kei memulai kisahnya dengan menceritakan masa kecilnya. Dia lahir pada 10 September 1969 di sebuah pulau bernama Kei, yang kemudian menjadi nama julukannya. 

Baca Juga :

Pulau Kei terletak di Ambon, Maluku Tenggara. Dia terlahir dari keluarga petani miskin. Masa kecilnya penuh dengan bully (perundungan). Semasa sekolah dia sering dijadikan bahan perpeloncoan oleh kakak kelasnya.

"Setiap pulang sekolah, senior-senior kita mengadu kita untuk berantem. Kalau satu udah kalah, jadi dua lawan satu, begitu seterusnya. Jadi dari kecil saya sebenarnya sudah hobi berantem," katanya kepada Andy F Noya.

Menurutnya, masa kecilnya dilalui dengan amat pahit. Selain miskin, dia juga korban perundungan, sehingga tumbuh menjadi sosok yang brutal. "Pahit masa kecil saya, miskin dan sering berkelahi," ujar John Kei. 

Andy pun penasaran dengan tingkat pendidikan John Kei, sampai di tingkat apa dia terakhir menyelesaikan bangku sekolah. 

"Saya di SMEA, seharusnya di STM. Sebetulnya ini bertentangan dengan keinginan saya, tapi karena orang tua miskin maka saya sekolah di SMEA,” katanya. 

“Dari situ saya merasa sangat tidak sesuai, makannya saya jadi malah suka berantem-berantem di sekolah, akhirnya sekolahnya putus di SMEA waktu mau naik ke kelas dua," imbuhnya.

Meski begitu, John Kei mengaku sudah mendapat ijazah SMA setelah mengikuti ujian persamaan di Jakarta. Tekadnya untuk memperbaiki nasib hidup dimulai dengan cara ekstrim.

Nekad loncat ke kapal menuju Surabaya

Merasa tak beruntung hidup di Ambon, John Kei yang masih berusia 18 tahun nekat meninggalkan kampung halaman pertama kalinya. Dia bersikukuh merantau ke Surabaya dengan modal nekat.

"Saya punya tekad karena hidup di kampung itu miskin, kalau miskin, kan, dilihat orang hina. Di situ saya punya tekad, saya harus keluar dari kampung, saya harus berhasil (di luar) dan nanti balik ke kampung," tuturnya.

Perjalanannya ke Surabaya pun penuh dengan tantangan, John Kei yang tidak mempunyai uang sepeser pun, hanya bermodalkan nekat memasuki kapal menuju Surabaya. 

"Saya sama sekali tidak punya uang, akhirnya saya loncat masuk ke kapal tujuan Surabaya, kemudian saat ditagih tiket, saya jelaskan pada petugasnya, bahwa saya tidak punya uang, tidak punya tiket, dan akhirnya saya diminta untuk bekerja membersihkan kapal," kata John Kei. 

Sesampainya di Surabaya, John Kei pun tinggal bersama saudaranya, selama kurang lebih tiga bulan. Namun, tinggal bersama saudaranya selama tiga bulan, diakui John Kei terdapat ketidakcocokan antara dia dan saudaranya itu.

Akhirnya, John Kei pun memutuskan untuk meninggalkan saudaranya dan hidup di jalanan. "Mungkin 2, 3 bulan tinggal bersama, dan nggak cocok, akhirnya keluar dan tidur di emperan jalan, menggelandang di jalanan Surabaya," kata John Kei. 

Merantau ke Jakarta, mulai membunuh orang 

John Kei akhirnya memutuskan untuk hijrah ke Jakarta. "Saya naik kereta Jayabaya kemudian turun di Jatinegara, naik bajaj ke Berlan," kata John Kei.

Petualangan pembunuhan John Kei dimulai pada tahun 1992. Kala itu dia diterima kerja menjadi seorang satpam di sebuah tempat hiburan malam di Jakarta. 

"Saya jadi security di sana, tempatnya banyak bule-bule, waktu itu ada yang ribut (berantem), saya pisahin, terus saya dipukul dari belakang. Akhirnya sempat berantem, polisi datang menyelesaikan, saya kemudian pulang ke rumah, masih penasaran, balik lagi ambil golok, niat saya tadinya, saya enggak mau bunuh dia, cuma mau kasih besutan, ternyata diluar dugaan, parang pas kena leher, dan dia mati," tuturnya.

Tak puas sampai di situ, ia pun mengejar pihak-pihak lain yang terlibat perkelahian dengannya itu.

"Yang lain-lain saya kejar, balik lagi, potong lagi kakinya, mereka ada banyak, sekitar 5 sampai 6 orang," katanya.

Merasa ngeri dengan cerita John Kei menghabisi orang, kemudian Andy F Noya pun menanyakan soal umurnya saat menghabisi nyawa orang.

"Berapa umur Anda saat pertama kali membunuh orang?" kata Andy F Noya. Kemudian John Kei pun menjawab pertanyaan Andy F Noya. "Saya sekitar umur 22 tahun," jawab John Kei.

Kemudian, Andy F Noya bertanya lagi pada John Kei soal penyesalan membunuh orang. "Waktu itu saya tidak menyesal bunuh orang, saya merasa jago kalau bunuh orang," kata John Kei.

Setelah kasus pembunuhan tersebut, John Kei pun menjadi buronan polisi, tapi tak lama kemudian, ia pun menyerahkan diri ke polisi.

"Waktu itu saya buron, tapi waktu tanggal 24 Mei saya menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya," kata John Kei.

Dan masa-masa perkelahian pun tidak berhenti sampai disitu, di dalam lapas, John Kei juga masih terlibat perkelahian dengan sesama narapidana. "Ribut satu penjara, keroyok saya sama teman saya, ribut terus," kata John Kei. 

Bunuh sosok penting 

Selanjutnya John Kei sempat berurusan dengan aparat pada kasus pembunuhan Tan Harry Tantono alias Ayung.

Adapun Ayung yang menjadi korban John Kei sempat menjadi sorotan saat dirinya muncul dalam kasus Hambalang dengan terdakwa mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Nyawa Ayung dihabisi di sebuah kamar hotel 2701 di kamar Swiss-Belhotel, Sawah Besar pada Selasa, 27 Januari 2012.

Kala itu, Ayung ditemukan tewas dalam keadaan luka parah di bagian leher dan puluhan luka tusukan pada sekujur tubuhnya.

MA pun menjatuhi hukuman John Kei terkait kasus pembunuhan Ayung menjadi 16 tahun. Vonis itu lebih lama dua tahun dari tuntutan jaksa.

"Diputuskan Rabu, 24 Juli 2013 lalu. Vonisnya 16 tahun penjara," ujar Kepala Biro Hukum dan Humas MA Ridwan Mansyur melalui pesan singkatnya pada wartawan, Senin (29/7/2013) lalu.

Kala itu, Ridwan enggan menjelaskan alasan majelis memperberat vonis bagi John Kei. 

John Kei taubat

John Kei menghabiskan waktunya di Lapas Nusakambangan dengan banyak membaca dan beribadah.

“Saya dulu tidak pernah ada waktu untuk ibadah. Tapi Nusakambangan membawa Tuhan hadir di diri saya,” kata John Kei.

Adapun John Kei mengaku menyesal dengan perbuatannya dan ingin menghapus masa lalunya tersebut. John juga saat itu mengaku ingin mendekatkan diri pada Tuhan dan meminta bantuan dari Tuhan agar mampu bertahan di masa hukumannya.

“Kalau saya mati, saya mau masuk surga. Bukan masuk neraka karena bunuh diri,” katanya.

Di Lapas Nusakambangan saat itu, John Kei mengaku mengalami banyak perubahan pada dirinya Adapun John Kei pun saat itu sempat menjadi pengkhotbah dan memberikan pencerahan bagi narapidana lainnya.

“Saya ingin menjadi manusia baru ketika saya keluar dari penjara. Saya menyerahkan hidup saya pada Tuhan,” katanya.

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Jelang Pemungutan Suara Pilkada Serentak 2024, Menkomdigi Meutya Hafid Imbau Masyarakat Gunakan Hak Pilih

Jelang Pemungutan Suara Pilkada Serentak 2024, Menkomdigi Meutya Hafid Imbau Masyarakat Gunakan Hak Pilih

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid mengajak seluruh masyarakat hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS), Rabu (27/11/2024).
Ini Respons Netizen Malaysia Usai Difahamkan Timnas Indonesia Putri, Singgung Pemain Keturunan di Piala AFF 2024

Ini Respons Netizen Malaysia Usai Difahamkan Timnas Indonesia Putri, Singgung Pemain Keturunan di Piala AFF 2024

Timnas Indonesia Putri menang 1-0 atas Malaysia di Stadion Nasional Laos Baru, Vientiane, Selasa (26/11/2024). 
Jelang Fan Meeting di Jakarta, Jung Hae In Sapa Penggemar: Buat Kenangan Bersama di Akhir 2024

Jelang Fan Meeting di Jakarta, Jung Hae In Sapa Penggemar: Buat Kenangan Bersama di Akhir 2024

Bintang drama Korea top Love Next Door, Jung Hae In akan menyambangi Jakarta bulan depan tepatnya 7 Desember 2024.
Jelang Fan Meeting di Jakarta, Jung Hae In Sapa Penggemar: Buat Kenangan Bersama di Akhir 2024

Jelang Fan Meeting di Jakarta, Jung Hae In Sapa Penggemar: Buat Kenangan Bersama di Akhir 2024

Bintang drama Korea top Love Next Door, Jung Hae In akan menyambangi Jakarta bulan depan tepatnya 7 Desember 2024.
Aktor Jung Hae In Akan Kembali Sapa Fans Jakarta Bulan Depan, Simak Detailnya

Aktor Jung Hae In Akan Kembali Sapa Fans Jakarta Bulan Depan, Simak Detailnya

Aktor ternama asal Korea Selatan, Jung Hae In akan kembali menyapa fans Indonesia bulan depan tepatnya 7 Desember 2024.
Tren Kirim Hadiah ke Artis Luar Negeri Mencuat, Berikut Cara yang Dapat Dilakukan

Tren Kirim Hadiah ke Artis Luar Negeri Mencuat, Berikut Cara yang Dapat Dilakukan

Para fans artis luar negeri kini sudah banyak hal yang dilakukan untuk diketahui oleh artisnya.
Trending
Musim Hujan Mulai Datang, Ini Rekomendasi Makanan Manis yang Cocok Dinikmati Bersama

Musim Hujan Mulai Datang, Ini Rekomendasi Makanan Manis yang Cocok Dinikmati Bersama

Bulan berakhiran "ber" sudah berjalan, hal tersebut diyakini sebagai bulan dengan musim hujan.
Aktor Jung Hae In Akan Kembali Sapa Fans Jakarta Bulan Depan, Simak Detailnya

Aktor Jung Hae In Akan Kembali Sapa Fans Jakarta Bulan Depan, Simak Detailnya

Aktor ternama asal Korea Selatan, Jung Hae In akan kembali menyapa fans Indonesia bulan depan tepatnya 7 Desember 2024.
Tren Kirim Hadiah ke Artis Luar Negeri Mencuat, Berikut Cara yang Dapat Dilakukan

Tren Kirim Hadiah ke Artis Luar Negeri Mencuat, Berikut Cara yang Dapat Dilakukan

Para fans artis luar negeri kini sudah banyak hal yang dilakukan untuk diketahui oleh artisnya.
Persidangan Kasus Korupsi Timah Harvey Moeis Cs, Saksi Beberkan Status Smelter di Bangka Belitung

Persidangan Kasus Korupsi Timah Harvey Moeis Cs, Saksi Beberkan Status Smelter di Bangka Belitung

Aktivis lingkungan Bangka Belitung (Babel), Elly Rebuin dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi PT Timah, dengan terdakwa Harvey Moeis, Reza Andriansyah, dan Suparta.
Jakarta Masuk Tur Dunia wave to earth, Catat Tanggalnnya!

Jakarta Masuk Tur Dunia wave to earth, Catat Tanggalnnya!

Membawakan konser bertajuk 'Play With Earth! 0.03 World Tour', wave to earth mengumumkan daftar kota pertama yang disambanginya.
Jangan Kaget Ikhtiar Lunasi Utang Terkabulkan kalau Mau Tidur Baca Doa Ini, Kata Ustaz Khalid Basalamah Anjuran Nabi Muhammad SAW

Jangan Kaget Ikhtiar Lunasi Utang Terkabulkan kalau Mau Tidur Baca Doa Ini, Kata Ustaz Khalid Basalamah Anjuran Nabi Muhammad SAW

Doa pelunas utang ini masuk dalam amalan istimewa karena bisa membantu dan percepat melunasi utang-utang anda. Simak penjelasan Ustaz Khalid Basalamah ternyata
Dua Pekan Berlalu, Pelatih Jepang Tiba-tiba Ungkit Kemenangan atas Timnas Indonesia: Sebenarnya, Kami Sangat Menderita karena...

Dua Pekan Berlalu, Pelatih Jepang Tiba-tiba Ungkit Kemenangan atas Timnas Indonesia: Sebenarnya, Kami Sangat Menderita karena...

Walaupun sudah berlalu dua minggu lepas, pelatih Jepang Hajime Moriyasu tiba-tiba mengungkit kemenangan atas Timnas Indonesia di Jakarta kepada media setempat.
Selengkapnya
Viral