Jakarta, tvonenews.com - Otoritas kesehatan Kamboja menemukan dua kasus flu burung clade 2.3.2.1c. pada manusia, salah satunya meninggal dunia. Kasus ini juga sudah menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menyikapi hal itu, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu di Jakarta, Senin (27/2/2023), mengatakan sebagai bentuk kewaspadaan di pintu masuk negara, ia juga menginstruksikan KKP untuk meningkatkan pengawasan terhadap pelaku perjalanan dalam negeri dan luar negeri di pelabuhan, bandar udara dan pos lintas batas darat negara.
"Melakukan pemeriksaan dan penanganan kasus jika ditemukan perilaku perjalanan yang memiliki gejala ILI sesuai pedoman yang berlaku. Melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan seluruh lintas sektor yang berada di wilayah kerja KKP," kata Maxi.
Kepada masyarakat, dirjen Maxi juga mengimbau masyarakat agar selalu melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), melaporkan kepada dinas peternakan apabila ada kematian unggas secara mendadak dan dalam jumlah yang banyak di lingkungannya, segera ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala flu burung dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko.
Sebelumnya, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI yang juga mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan berdasarkan hasil analisa sampel pasien Kamboja, penyebabnya adalah H5N1 clade 2.3.2.1c.
"Jenis tersebut berbeda dengan yang ditemukan di peternakan bebek peking Kalimantan Selatan," kata Prof Tjandra.
Load more